visitaaponce.com

Singapura Menolak, Ustaz Abdul Somad Disambut Ribuan Warga Madura

USTAZ Abdul Somad (UAS) bersama keluarga ditolak masuk Singapura pada Senin (16/5). Meskipun demikian, kegiatan UAS di Indonesia tetap berjalan. Pada Jumat (20/5), UAS mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Tampak dalam tayangan Youtube Hai Guys Official, ia disambut panitia penyelenggara tabligh akbar di Madura, Jawa Timur.

Dari Surabaya, UAS bersama para kiai Madura terbang ke Bandara Trunojoyo, Sumenep. UAS ternyata dijemput dan diantar oleh salah satunya kakak kelasnya di Al Azhar Mesir ialah KH Dr Ahmad Fauzi Tidjani LC MA.

"Kita rencananya tabligh akbar di sejumlah titik. Hari ini dua titik dan besok tiga titik dan besoknya lagi tiga titik. Dari situ insyaallah lanjut di Surabaya," ungkap Ahmad Fauzi.

Baca juga: Singapura Persoalkan UAS Bolehkan Bom Bunuh Diri Palestina, apa Kata Ulama?

UAS ceramah keliling di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur, Jumat (20/5) malam. Ribuan orang dari kalangan santri, wali santri, dan orangtua santri, serta masyarakat sekitar pesantren mendengarkan ceramah UAS.

Selain di Pesantren Al-Amien, UAS juga menyampaikan ceramah di Masjid Nur Muhammad, Sumenep, serta sejumlah pesantren lain di Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Masing-masing ceramah tepatnya berlokasi di Pondok Pesantren Mauidzul Amin, Bunangkah, Pamekasan; Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan; Yayasan Al-Hamidy Pao Pale Laok, Ketapang, Sampang, dan Pesantren Al-Ihsan Jrenguan, Kecamatan Omben, Sampang; serta Pondok Pesantren Darul Hasan, Arosbaya, Bangkalan. 

Baca juga: Saat Ridho Rhoma Bertemu Angelina Sondakh di Soneta Record

Di Pondok Pesantren Mauidzul Amin, Bunangkah, Pamekasan, UAS menyampaikan ceramah pada Sabtu (21/5) pukul 09.00-11.00 WIB. Pada malam harinya, yakni pukul 19.00-21.00, UAS berceramah di Pondok Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan.

Pesantren cegah narkoba

UAS menyatakan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan paling efektif dalam mendidik dan menjaga anak generasi muda bangsa sehingga tidak terjerumus ke narkotika yang bisa merusak masa bangsa. "Adik-adik ditempatkan di pesantren bukan karena orangtua kalian tidak sayang, akan tetapi justru karena sangat sayang, sehingga adik-adik berada pesantren ini," katanya saat menjadi penceramah pada acara tabligh akbar di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, Jawa Timur, Jumat malam.

Karena itu, sambung UAS, para santri yang berada di pesantren tidak berpikir negatif kepada orangtua yang memilih pesantren sebagai tempat menimba ilmu. Para orangtua juga diminta ikhlas berpisah dengan putra-putrinya yang
belajar di pesantren, demi masa depan mereka yang lebih baik. 

"Kalau ada ibu-ibu yang menangis karena berpisah dengan anak, tidak apa-apa. Lebih baik menangis saat berpisah dengan anaknya saat pertama kali mondok di pesantren dibanding nangis karena anaknya terjerat narkoba dan ditangkap petugas," kata UAS. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat