visitaaponce.com

Endek Bali Diharapkan Jadi Busana Resmi dalam KTT G20

Endek Bali Diharapkan Jadi Busana Resmi dalam KTT G20
Tenun khas Bali, endek Bali diharapkan menjadi busana resmi peserta KTT G-20 pada Oktober dan November 2022 di Nusa Dua Bali.(dok.ant)

PEMPROV Bali saat ini sedang berkoordinasi dengan pusat untuk memasukan tenun ikat tradisional Bali yakni endek agar bisa menjadi busana resmi bagi seluruh peserta dan delegasi KTT G20 yang akan berlangsung Oktober dan November 2022 nanti di Nusa Dua Bali.

Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra mengatakan, usulan tersebut saat ini sudah disampaikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster ke panitia pusat. "Usulan agar endek menjadi busana resmi KTT G-20 sudah disampaikan ke panitia pusat. Selama ini Gubernur Bali terus berkoordinasi dengan panitia KTT G20 nanti. Dan sepertinya kita dapat respon positif," ujar Dewa Indra saat diskusi bersama awak media bertajuk 'Mengawal Gelaran Presidensi KTT G20 di Hotel Hilton, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (24/5/2022) malam.

Menurut Dewa Indra, usulan Gubernur Bali soal endek menjadi busana resmi KTT G-20 mendapat lampu hijau dari panitia pusat. Meski demikian, ia belum bisa memastikan penggunaan endek ini sampai pada kepala negara yang hadir.

Dalam usulan itu, panitia sudah memberikan lampu hijau untuk penggunaan endek para delegasi yang hadir. "Pak Gubernur sudah komunikasi dengan panitia pusat, bagaimana nantinya delegasi akan menggunakan pakaian endek.

Gubernur Bali memohon dan berharap untuk gunakan endek saat kegiatan berlangsung," terang Dewa Indra. Dewa Indra mengaku akan terus mengintensifkan komunikasi dengan pihak panitia pusat. Hal ini dikarenakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah pimpinan presiden dari setiap negara yang masuk dalam G20 itu menggunakan endek atau tidak nantinya.

"Seperti dulu saat KTT IMF/World Bank, ada yang menggunakan batik, nah saat ini akan menggunakan endek Bali. Endek Bali ini kan ada yang bagus dan cocok. Arahnya saat ini memang sampai ke Kepala negara, namun masih terus dikoordinasikan," terang Made Indra.

Di sisi lain, dalam perhelatan KTT G20 ini, pihaknya juga sudah berkoordinasi lebih dalam terkait UMKM yang nantinya akan ada di event itu.

Menurut dia, UMKM diberikan akses untuk menunjukkan dan memamerkan UMKM yang dimiliki. Maka melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus bersinergi dan berkoordinasi untuk melakukan pengisian materi produk UMKM yang akan dipamerkan.

"UMKM kita diberikan akses saat event itu. Saat ini, semuanya masih didata dari UMKM apa? Dan produknya apa? Karena semuanya diatur," beber Made Indra.

Tidak hanya itu, Pemerintah Daerah di Bali saat ini juga sudah merancang agar souvernir yang nantinya akan dibagikan kepada delegasi adalah produk UMKM Bali. Souvernir ini, kata dia, hasil karya UMKM yang sudah barang tentu memiliki muatan lokal Bali serta pesan dari KTT G20 itu sendiri.

"Selain itu, para delegasi yang nantinya akan mengunjungi destinasi wisata, diharapkan bisa menyempatkan diri untuk mendatangi stand UMKM yang ada di obyek itu. Dengan demikian, KTT G20 ini juga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat," harapnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ayodhia GL Kalake menerangkan, ada 3 isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT G20. Yaitu pembangunan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Perhelatan KTT G20 diharapkan dapat memulihkan kondisi ekonomi dunia, menggerakkan kembali sales factor, serta memperkuat fondasi berkelanjutan menuju masa depan dunia yang lebih sejahtera.

Sejak G20 dibentuk tahun 1999, Indonesia baru pertama kali terjun sebagai tuan rumah. Mengusung tema recovery together, recovery stronger, Indonesia optimis dapat memberikan multiplayer efek terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dunia, yang selama pandemi
mengalami krisis multi dimensi. Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh negara untuk bahu membahu pulih bersama, tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

"Seluruh fasilitas telah dipersiapkan untuk menyambut para peserta dan undangan, baik mempersiapkam infratruktur pendukung VVIP lounge, RS berstandar internasional, perbaikan infrastruktur dasar, pembenahan jalan tol dan insfrastruktur di sekitar venue acara," jelasnya

Sementara, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Andreas Dipi Patria menerangkan saat perhelatan KTT G20 nantinya, total akan ada 39 orang berpengaruh di dunia yang akan berkumpul di Bali. Dengan demikian maka aspek kemanan, kenyamanan hospitality harus terjamin dan semua titik yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan harus dalam kondisi baik. Jika Indonesia dapat menunjukan suatu antusias dan suasana baru bagi kepala negara tersebut, maka hal itu akan menjadi memontum promosi yang luar biasa bagi Indonesia, khususnya Bali.

"Keanggotaan G-20 ini merupakan negara yang berpengaruh. 60 persen polulasi dunia ada disini, 75 transaksi ekonomi ada di 20 negara ini, bahkan 80 persen GDP dunia juga di 20 negara ini. Jadi ini tentu sangat strategis perannya bagi Indonesia selaku tuan rumah," sambungnya. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Bangun Kawasan Perbatasan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat