visitaaponce.com

Ditemukan Cacing Hati pada 368 Ekor Hewan Kurban di Bantul

Ditemukan Cacing Hati pada 368 Ekor Hewan Kurban di Bantul
Ilustrasi sidak kelayakan daging dan jeroan hewan kurban(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

JUMLAH ternak yang dipotong pada Idul Adha 1443 H hingga Senin (11/7) pukul 09.00 WIB, di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 18.837 ekor. Terdiri dari 6.585 ekor sapi, 4.299 ekor kambing dan 4.957 ekor domba.

Dari jumlah yang dipotong itu ditemukan adanya cacing hati pada 368 ekor yanh terdiri dari 314 ekor sapi, 26 ekor kambing dan 28 ekor domba.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengungkap lokasi pemotongan hewan kurban untuk tahun ini sebanyak 2.132 tempat. Jumlah hewan kurban yang disembelih pun lebih banyak dibandingkan tahun 2021. Pun dengan temuan adanya cacing hati juga lebih banyak.

"Tahun 2021 yang lalu jumlah ternak yang disembelih untuk kurban totalnya mencapai 18.436 ekor. Sedangkan Idul Adha tahun 2022 total hewan kurban yang dipotong mencapai 18.837 ekor," ujarnya.

Yang meningkat cukup tajam, kata Joko Waluyo, kasus temuan cacing hati pada hewan kurban. Di tahun 2021 kemarin hanya ada 141 kasus cacing hati, namun pada Idul Adha tahun 2022 ini mencapai 368 kasus.

"Terbanyak kasus cacing hati ditemukan pada hewan kurban sapi, kemudian baru domba dan kambing," ungkapnya.

Baca juga: Cacing Hati Ditemukan di Daging Hewan Kurban di Tasikmalaya

Bagian hati yang mengandung cacing maka harus dibuang dengan cara dikubur. Namun bagian hati yang tidak ditemukan cacingnya masih bisa dikonsumsi dengan cara memasak yang sempurna.

"Dagingnya masih aman untuk dikonsumsi. Di sisi lain dari laporan petugas pengawas, tidak ditemukan hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK," tuturnya.

Dalam cacatan DKPP sejumlah masjid yang menggelar penyembelihan hewan kurban, sejumlah panitia penyembelihan hewan kurban sudah menggunakan wadah atau tempat daging ramah lingkungan seperti daun jati, besek dan keranjang dari anyaman bambu.

"Namun masih ada catatan yakni masih ditemui adanya pembersihan jeroan yang masih dilakukan di sungai sehingga berpotensi terjadi pencemaran lingkungan," tukasnya.

Joko melanjutkan, jumlah hewan kurban diperkirakan masih akan terus bertambah karena masih ada warga yang melakukan penyembelihan hewan kurban hingga esok hari, Selasa (12/7) namun jumlahnya tidak terlalu banyak.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat