visitaaponce.com

Fenomena Embun Es di Dieng Akibat Cuaca Ekstrem

Fenomena Embun Es di Dieng Akibat Cuaca Ekstrem
Embun yang berada di daun berubah menjadi es saat suhu udara berubah hingga di bawah 0 derajat di wilayah Pegunungan Dieng Wonosobo, Jawa Te(MI/Lilik Darmawan)

FENOMENA embun es atau embun beku terjadi di dataran tinggi Dieng di perbatasan antara Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). BMKG menyebut bahwa embun es terjadi akibat cuaca ekstrem karena suhu di bawah 0 derajat Celcius.

Pembuat aplikasi stasiun cuaca Dieng, Aryadi Darwanto, mengatakan dalam dua hari terakhir yakni Senin dan Selasa (25-26/7) telah muncul fenomena embun beku. "Dalam dua hari terakhir, telah muncul embun beku di dataran tinggi Dieng," jelas Aryadi, Selasa (26/7).

Terkait dengan fenomena embun es, BMKG memberikan penjelasan. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno embun es terjadi pada saat suhu menjadi sejuk, lantas turunlah embun-embun yang dingin lagi beku.

"Beberapa faktor yang mungkin berperan terbentuknya embun beku yang didahului suhu dingin ekstrem di Dieng antara lain adalah gerak semu matahari, intrusi suhu dingin dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian," ujarnya.

Menurut BMKG, embun beku di kawasan Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara pada Tahun 2021 diawali pada Bulan Mei, tepatnya tanggal 10 Mei 2021. Kejadian berikutnya terjadi pada tanggal 7 Juli 2021 dan berita terakhir di tahun 2021 menyebutkan terjadi lagi selama dua hari berturut-turut
pada tanggal 15-16 Juli 2021.

Kemudian pada tahun 2022 embun upas terjadi lebih dini yakni di awal tahun 2022 tepatnya tanggal 4 Januari 2022.

Ini merupakan suatu anomali dari suatu kejadian embun upas yang disebabkan kondisi meteorologis saat itu memenuhi syarat terjadinya embun upas. Kemudian kejadian fenomena embun upas kedua di tahun 2022 terjadi pada tanggal 30 Juni 2022, dan yang terakhir disebutkan terjadi baru baru ini pada Senin dan Selasa (25-26/7).

"Fenomena suhu dingin malam hari dan embun beku di lereng pegunungan Dieng lebih disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung. Pada saat puncak kemarau, memang umumnya suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering," kata dia.

Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.

Pada kondisi puncak kemarau saat ini di Jawa, beberapa tempat yang berada pada ketinggian, terutama di daerah pegunungan, diindikasikan akan berpeluang untuk mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat Celsius. (OL-13)

Baca Juga: BMKG: Fenomena Embun Es Dieng karena Memasuki Musim ...

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat