Sekjen SPKS Sebut Bisnis Sawit di Tanah Air Dikuasai Lima Perusahaan Besar
![Sekjen SPKS Sebut Bisnis Sawit di Tanah Air Dikuasai Lima Perusahaan Besar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/c9c8db51a12e08c7fe473bf90b83a36f.jpg)
KEPENGURUSAN Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Wilayah provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yaitu Kabupatan Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu periode 2022 – 2026 resmi dilantik oleh Sekjen SPKS Nasional Mansuetus Darto di Hotel Maleo Mamuju, pekan lalu.
Acara ini dirangkaikan dengan Workshop Tataniaga TBS Petani Sawit Wilayah Sulbar serta dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sulbar, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, SPOS (Strengthening Palm Oil Sustainability) Indonesia – Yayasan Kehati, dan perwakilan petani sawit dari Kabupatan Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu.
Dalam keterangan pers, Minggu (14/8), Sekjen SPKS Nasional Mansuetus Darto mengatakan kehadiran SPKS di wilayah Sulbar harus mempu memainkan peran dalam mendukung dan bekerja sama dengan semua pihak dalam membangun praktik-praktik sawit berkelanjutan di tingkat petani sawit.
Dia berpesan kepada pengurus SPKS wilayah Sulbar agar bekerja dan memainkan peran aktif mulai dari level bawah, level tengah, dan level atas.
Di level bahwa SPKS harus membangun kelompok-kelompok petani sawit, bangun koperasi dan memperkuat SDM petani melalui pelatihan-pelatihan di tingkat lapangan atau di desa-desa, serta memfasilitasi kemitraan yang adil antara koperasi dengan perusahaan.
Baca juga: Nilai Tukar Petani Turun, Harga BTS Masih Rendah
Pada level tengah SPKS harus bisa mendorong kebijakan di tingkat daerah yang menguntungkan dan patuh kepada hak-hak asasi petani serta bisa masuk dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat provinsi,.
"Untuk level atas SPKS berperan melakukan advokasi pada kebijakan-kebijakan yang belum berpihak kepada petani sawit," kata Mansuetus.
Menurut Mansuetus Darto, tantangan sawit ke depanya ada dua yaitu struktur pasar yang oligopoli dan juga over produksi, terkait dengan masalah struktur pasar yang oligopoli bisnis sawit nasional dikuasai dan dikontrol hanya sekitar lima perusahan besar,.
"Jadi ketika lima perusahan ini bermain saja dalam bersepakat dalam permainan pembelian sawit dampaknya akan sampai kepada petani sawit," jelasnya.
"Ini juga bisa dikatakan salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya harga TBS juga di petani sawit dan tidak semua faktor pada kebijakan dari pemerintah," kata Manseutus.
"Di wilayah Sulbar kami mendengar hanya ada satu perusahan besar yang bermain akibatnya selama ini harga TBS petani sawit selalu rendah dibandingkan dengan wilayah Sumatera dan Kalimantan," tuturnya.
"Di sini perlu pengawasan dan kerja sama antara pemerintah dan juga lembaga petani sawit dan mendorong kejelasan rantai pasok agar kita mengetahui buah sawit petani ke mana saja atau ke perusahan mana saja," ucap Mansuetus .
Sementara itu terkait dengan masalah yang kedua over produksi saat ini di sejumlah daerah sudah dialami, sementara itu pasarnya terbatas dan sawit di negara-negara lain ikut tumbuh.
"Pesan saya untuk petani sawit di Sulbar kalau memiliki tanaman komoditas lain seperti kakao, kelapa jangan lagi dikonversi ke sawit, cukup kelola sawit yang sudah ada dan fokus pada peningkatan produktvfitas petani," jelasnya..
Hj. Siti Suraidah Suhardi, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, mengatakan pemerintah harus hadir dan berkomitmen dalam hal kesejahteraan para petani sawit Sulbar
"Kita juga ingin mendorong ada perbaikan pembelian TBS petani sawit di sulawesi barat bisa setara dengan wilayah-wilayah yang lain, karena selama ini harga sawit sangat rendah sekali di bandingkan dengan wilayah Kalimantan dan Sumatera," ucapnya.
Syamsul Maarif, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, mengatakan dalam sambutanya menyambut baik kehadiran SPKS di Wilayah Sulbar serta berharap bisa menjadi mitra dalam mendorong kemajuan petani sawit dan penyelesain masalah petani sawit di Sulbar.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini di Provinsi Sulbar sudah membuat kebijakan Rencana Aksi Daerah (RAD) Sawit Berkelanjutan Sulbar sesuai dengan peraturan Gubernur No. 188 Tahun 2020, target kami melalui RAD ini untuk perbaikan tatakelola pada petani sawit yang sejahtera an juga berkelanjutan.
“Kami harapkan dari SPKS dan asosiasi petani sawit bisa bersama-sama mendukung rencana pemerintah untuk memperbanyak kelembagan petani sawit, serta peningkatan SDM petani melalui pelatihan-pelatihan,” kata Syamsul.
Sementara itu Ketua SPKS Sulbar Irfan mengatakan bahwa agenda terdekat SPKS di Sulbar adalah mengawal penetapan harga TBS petani sawit mulai dari proses penetapan yang di fasilitasi oleh Disbun.
"Yang menjadi masalah dari harga TBS selama ini perusahan tidak pernah mengikuti harga yang disepakati dan juga perusahaan tidak pernah trasparasn dalam proses penetapan harga," jelas Irfan
"Misalnya tidak pernah menujukan invoice penjualan CPO mereka padahal sesuai dengan Permentan No 1 tahun 2018 perusahan wajib menyampaikan dan menunjukan invoice di dalam rapat penetapan harga TBS," tuturnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Upaya Wilmar Ikut Lindungi Lanskap Aceh Bagian Selatan
Ganggu Investasi, Pencurian Kelapa Sawit harus Ditangani Serius
Aparat dan Pemda Harus Tegas Hadapi Aksi Penjarahan Sawit
Cegah Penjarahan Sawit, Polres Kotim Gelar Patroli Besar
70 Kasus Pencurian Sawit di Simalungun Diselesaikan dengan Restorative Justice
Permentan No 01/2018 Masih Lindungi TBS Petani
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap