Pandemi Covid-19, Kesadaran Warga Cianjur Uji Kir Kendaraan Menurun
![Pandemi Covid-19, Kesadaran Warga Cianjur Uji Kir Kendaraan Menurun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/7424a25278e726f15324cf3e37f76883.jpg)
PANDEMI covid-19 cukup berdampak terhadap tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan pengujian kendaraan. Kondisinya saat ini cenderung mengalami penurunan.
Padahal, uji kendaraan merupakan hal penting sebagai upaya mengecek kondisi fisik kendaraan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Yogi Wildan Nugraha, menuturkan tren pengujian kendaraan pascapandemi covid-19 relatif turun. Kondisi itu diduga karena perekonomian yang belum pulih, sehingga pemilik kendaraan memilih mengutamakan usaha mereka.
"Bisa jadi karena dampak pandemi covid-19. Ditambah pengawasan yang belum intensif terhadap kendaraan wajib uji di lapangan," kata Yogi, Rabu (17/8).
Selama periode Januari-Juli 2022, sebut Yogi, terdata sebanyak 11.051 unit kendaraan yang sudah melakukan pengujian. Jenis kendaraannya berupa angkutan barang dan penumpang. "Tahun ini target retribusi dari pengujian kendaraan bermotor sebesar lebih kurang Rp1,7 miliar," kata Yogi.
Yogi optimistis target bisa tercapai hingga akhir tahun nanti. Terlebih, untuk menjangkau kendaraan yang belum diuji, Dishub Kabupaten Cianjur melakukan layanan secara mobile ke lapangan.
"Selain di kantor Dishub, kami juga melakukan pelayanan uji keliling. Di utara layanannya berada di Cipanas dan di selatan di Sukanagara," imbuhnya.
Dishub pun mengagendakan membuka layanan uji kendaraan setiap kali digelar program Desa Manjur. Namun layanannya bersifat tentatif karena harus melihat kondisi di lapangan.
"Kita harus melihat lokasinya dulu karena ini pengujian kendaraan itu bukan hanya memeriksa secara administrasi seperti STNK dan lainnya. Tapi harus ada pengujian secara fisik," tuturnya.
Artinya, sebut Yogi, kendaraan yang akan diuji harus ada dibawa ke lokasi. Namun, ujarnya, tak setiap pelaksanaan program Desa Manjur terdapat lahan kosong yang luas untuk menampung kendaraan. "Jadi, situasional saja pelayanan pengujian kendaraan kalau ada Program Desa Manjur," pungkasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental di Pati Terus Diburu Polisi
Pemprov DKI Jakarta Diminta Jujur soal Penyebab Polusi Udara
49% Warga Jakarta tidak Setuju Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor
Begini Dampak Buruk Mesin Menggunakan Bensin Eceran untuk Kendaraan
Jels, Ini Dia 6 Tips Merawat Kendaraan untuk Kamu yang Super Sibuk
Pembangunan Infrasruktur Menjadikan Nilai Investasi Kawasan Naik
H-4 Lebaran, Jalan Tol Trans Sumatra Lancar, Puluhan Truk Parkir di Rest Area
Mudahkan Pemudik, Sumut Batasi Pergerakan Angkutan Barang Mulai 8 April
Sumut Batasi Pergerakan Angkutan Barang Mulai 8 April
Kendaraan Sumbu 3 Dibatasi Melintas Selama Mudik-Balik Lebaran, Kedapatan Akan Dikandangkan
Saat Ramai Mudik Lebaran 2024, Polri Membatasi Truk Angkutan Barang Melintas di Jalan Tol
Harga Beras Lokal Naik di Pasar Gedhe Klaten
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap