visitaaponce.com

Pandemi Covid-19, Kesadaran Warga Cianjur Uji Kir Kendaraan Menurun

Pandemi Covid-19, Kesadaran Warga Cianjur Uji Kir Kendaraan Menurun
Sejumlah kendaraan barang menunggu giliran diuji kir petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat(MI/Benny Bastiandy)

PANDEMI covid-19 cukup berdampak terhadap tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan pengujian kendaraan. Kondisinya saat ini cenderung mengalami penurunan.

Padahal, uji kendaraan merupakan hal penting sebagai upaya mengecek kondisi fisik kendaraan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Yogi Wildan Nugraha, menuturkan tren pengujian kendaraan pascapandemi covid-19 relatif turun. Kondisi itu diduga karena perekonomian yang belum pulih, sehingga pemilik kendaraan memilih mengutamakan usaha mereka.

"Bisa jadi karena dampak pandemi covid-19. Ditambah pengawasan yang belum intensif terhadap kendaraan wajib uji di lapangan," kata Yogi, Rabu (17/8).

Selama periode Januari-Juli 2022, sebut Yogi, terdata sebanyak 11.051 unit kendaraan yang sudah melakukan pengujian. Jenis kendaraannya berupa angkutan barang dan penumpang. "Tahun ini target retribusi dari pengujian kendaraan bermotor sebesar lebih kurang Rp1,7 miliar," kata Yogi.

Yogi optimistis target bisa tercapai hingga akhir tahun nanti. Terlebih, untuk menjangkau kendaraan yang belum diuji, Dishub Kabupaten Cianjur melakukan layanan secara mobile ke lapangan.

"Selain di kantor Dishub, kami juga melakukan pelayanan uji keliling. Di utara layanannya berada di Cipanas dan di selatan di Sukanagara," imbuhnya.

Dishub pun mengagendakan membuka layanan uji kendaraan setiap kali digelar program Desa Manjur. Namun layanannya bersifat tentatif karena harus melihat kondisi di lapangan.

"Kita harus melihat lokasinya dulu karena ini pengujian kendaraan itu bukan hanya memeriksa secara administrasi seperti STNK dan lainnya. Tapi harus ada pengujian secara fisik," tuturnya.

Artinya, sebut Yogi, kendaraan yang akan diuji harus ada dibawa ke lokasi. Namun, ujarnya, tak setiap pelaksanaan program Desa Manjur terdapat lahan kosong yang luas untuk menampung kendaraan. "Jadi, situasional saja pelayanan pengujian kendaraan kalau ada Program Desa Manjur," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat