visitaaponce.com

Tradisi Tahunan, Ganjar Terbangkan Balon Udara Bareng Pemuda Wonosobo

Tradisi Tahunan, Ganjar Terbangkan Balon Udara Bareng Pemuda Wonosobo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerbangkan balon udara bersama pemuda Wonosobo(Dok. Pemprov Jateng)

KEKOMPAKAN dan kreativitas anak-anak muda di Kabupaten Wonosobo membuat balon udara bikin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan. Ganjar berharap festival balon udara yang jadi tradisi di sana terus dilestarikan.

Hal itu disampaikan Ganjar usai meninjau pembuatan sekaligus uji coba penerbangan balon udara di Taman Rekreasi Kalianget, Kabupaten Wonosobo, Kamis (1/9).

“Ini bagus. Ternyata anak-anak muda dengan segala kreativitasnya bisa membuat ini. Team work-nya bagus untuk mengerjakan ini (balon udara),” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar sengaja datang untuk melihat persiapan peserta Java Balloon Atraction 2022. Acara akan berlangsung pada 4 September mendatang di Taman Rekreasi Kalianget dan menjadi bagian dari Dieng Culture Festival 2022. Sekitar 25 kelompok balon udara di Kabupaten Wonosobo akan mengikuti ajang tersebut. 

Obrolan antara Ganjar dengan para pemuda yang terlibat dalam kegiatan itu, membuatnya terkesan. Sebab Ganjar baru tahu dibutuhkan Rp3 juta untuk satu balon udara. Untuk menerbangkannya juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

“Jadi mereka sungguh-sungguh. Di Wonosobo ini yang menarik dari Bupati memberikan insentif Rp500 ribu per kelompok. Besok hari Minggu bersamaan dengan Dieng Culture Festival akan dilombakan,” kata Ganjar.

Penerbangan balon udara di Wonosobo sudah menjadi tradisi, khususnya pada setiap lebaran. Sejak 2006 baru ramai diadakan festival balon udara.

Baca juga : Ganjar Cek Revitalisasi Lapangan Sepak Bola Wonosobo

Namun sempat dilarang karena mengganggu penerbangan pesawat. Sampai akhirnya muncul ide tradisi balon udara itu dilombakan dengan cara diikat sehingga balon tidak terbang liar.

“Dulu saya ingat betul waktu dengan tim pemangku kepentingan (AirNav) saya menyampaikan kepada mereka jangan dilarang, justru dilombakan kasih hadiah. Waktu itu mendapatkan sambutan yang luar biasa. Terus kemudian caranya bagaimana biar nggak ganggu penerbangan, ya diikat,” jelas Ganjar.

Hasilnya kini terlihat. Kreativitas warga khususnya anak-anak muda meningkat. Balon udara kini muncul dengan ragam desain unik dan memunculkan ciri khas Wonosobo seperti motif carica, tari lengger dan lainnya.

"Anak-anak menjadi kreatif, terus kemudian kegiatannya jauh lebih positif. Nah eksposurenya sebenarnya bisa kita dorong agar ini menjadi tontonan, ya event ini menjadi destinasi nanti. Kalau tempatnya kita siapkan dengan baik, orang akan datang untuk melihat dan pariwisata akan datang,. Tadi juga ada usulan buat lomba dengan hadiah piala gubernur, oke kalau begitu," katanya.

Ganjar mengatakan, banyak nilai yang dapat dilihat dan diambil dalam proses pembuatan sampai penerbangan. Salah satunya nilai kekompakan dan kebersamaan.

"Ternyata kalau melihat proses ya tidak gampang, tidak hanya melihat sudah sampai di atas. Itu mengisinya saja sudah beberapa menit. Bilangnya tadi hanya 15 menit, ternyata lama karena anginnya besar. Proses mengisi saja ada seninya. Karena itu kalau gerak-gerak kena kuku sobek, kena ini sobek, lalu ditambal sama mereka. Team work-nya bagus untuk mengerjakan ini," katanya. (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat