Indeks Kualitas Air Di Kota Batu Buruk
![Indeks Kualitas Air Di Kota Batu Buruk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/a843b7cb09178f5ed2208ae3b7c17480.jpg)
INDEKS kualitas air di Kota Batu, Jawa Timur, buruk karena tercemar limbah berbahaya dan beracun. Hal tersebut sangat mencemaskan mengingat Kota Batu merupakan daerah aliran sungai (DAS) Brantas yang digunakan untuk air minum, irigasi pertanian, dan perikanan masyarakat Jawa Timur.
"Indeks kualitas air di Kota Batu hanya 53%," tegas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aris Setiawan, Minggu (18/9).
Ia menjelaskan indeks kualitas air dilakukan melalui uji laboratorium selama enam bulan sekali di 18 titik pantau. "Ada temuan logam berat dan mikroplastik," ungkapnya.
Buruknya indeks kualitas air itu lantaran masyarakat membuang sampah dan limbah rumah tangga langsung ke sungai. Limbah pupuk kimia pertanian pun menyumbang pencemaran air. Selain itu ada temuan kebocoran akibat instalasi pengolah limbah perhotelan yang buruk sehingga mencemari lingkungan. "Hotel menyumbang buruknya indeks kualitas air dan tanah," ujarnya.
Selama pemantauan Ipal perhotelan, lanjutnya, petugas menemukan 18 pengelola hotel melanggar aturan. Mereka kedapatan membuang limbahnya langsung ke sungai.
"18 hotel kedapatan membuang limbah ke sungai. Ada kebocoran instalasi pengolah limbah sehingga kami menjatuhi sanksi administratif. Bila membandel, kita naikkan ke penegakan hukum. Kita sanksi dan kasih waktu 3 bulan untuk upaya perbaikan instalasi," ucapnya.
Kendati indeks kualitas air buruk, akan tetapi indeks kualitas udara dan tanah cukup bagus. Pengukuran indeks kualitas udara 83,33% dan 75% indeks kualitas tanah. Total Indeks kualitas lingkungan hidup meliputi udara, tanah dan air mencapai 70,23%. Kualitas lingkungan itu dinilai bagus secara keseluruhan.
Sejauh ini, Pemkot Batu terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan menanam pohon dan tata kelola persampahan dari hulu sampai hilir. Selain itu, Pemkot mendorong kampung proiklim seperti Kelurahan Dadaprejo sebagai kampung proklim percontohan nasional. Di kampung itu ada ruang terbuka hijau, tiap rumah menanam pohon, pengelolaan sampah terpadu dan melakukan mitigasi bencana. (OL-15)
Terkini Lainnya
Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
Program Pompanisasi Berjalan jika Ada Ketersediaan Air
Antisipasi Kekeringan, Pemkot Semarang Cadangkan 1,5 Juta Liter Air Bersih
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Hilang Tiga Hari, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
Warga Tangkap Ular Piton Sepanjang 6 Meter Dekati Keramba Ikan
Pemburu Ikan Kaget Temukan Buaya di Sungai Trenggalek
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap