SandiagaUno Restorasi Hanjeli Mampu Bangkitkan Ekonomi Sukabumi
![Sandiaga Uno: Restorasi Hanjeli Mampu Bangkitkan Ekonomi Sukabumi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/88517f52b904c4350028a40a289875f2.jpg)
DESA Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat, masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Desa tersebut akan mendapatkan dukungan program Moslem Friendly Tourism dari mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Adira Finance, selama satu tahun.
Kedatangan Menparerekraf Sandiaga Salahuddin Uno ke desa tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat.
Mas Menteri, sapaan Sandiaga Uno, dan rombongan disambut Tari Ibing Pasir Piring. Kemudian, Mas Menteri mendengarkan presentasi kepala desa dan Ketua Pokdarwis.
Mas Menteri dan rombongan juga menyaksikan demo cara panen menggunakan ani-ani dan belajar menumbuk di atas lisung dengan budaya lokal serta belajar menampi Hanjeli di atas nampah.
Selain itu, Mas Menteri didampingi pengelola desa wisata meninjau UMKM suvenir kuliner, kriya, fesyen khas Desa Wisata Hanjeli.
Terdapat beberapa hasil UMKM seperti rengginang Hanjeli, brownies, Tape Hanjeli, Teh Waluran, madu, Tepung Hanjeli, Rengginang Hanjeli, dan Sabun Hanjeli.
Baca juga: Sandiaga Uno: Destinasi Situs Gunung Padang Cianjur Mampu Tarik Wisatawan
Mas Menteri kepada awak media mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya masyarakat dalam merestorasi komoditas pangan lokal Hanjeli.
”Dari Hanjeli ini hampir punah, tapi sekarang dikembangkan dengan penuh kearifan lokal melibatkan masyarakat. Menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru,” terang Mas Menteri.
Bicara soal potensi wisata, desa yang terletak di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, itu menawarkan konsep eduwisata.
Eduwista tersebut adalah belajar membudidayakan tanaman pangan “hanjeli” yang hampir punah.
Tujuan awalnya adalah untuk mengonservasi pangan lokal, lalu membuat olahan dari Hanjeli dengan pendekatan eduwisata agar ada nilai tambah untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Wisatawan diajak untuk belajar mengenal pangan lokal. Mulai dari cara bertanam, panen Hanjeli menggunakan alat tradisional, menumbuk Hanjeli dengan Lisung, serta menampah.
Desa Wisata Hanjeli menambahkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dengan membangun karakter geografi “sense of place” yang menekankan seluruh elemen karakter alam dan budaya hingga dapat menciptakan pengalaman berwisata yang berbeda.
Hanjeli merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan gizi yang setara dengan padi, sorgum, atau sumber pangan lain.
Bahkan, terdapat nilai gizi yang super di dalam Hanjeli, ada kandungan kalsium yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh penderita osteoporosis.
Selain itu tanaman ini aman dikonsumsi penderita diabetes karena indeks glikemik-nya rendah.
Bagian lain dari Hanjeli seperti akar, batang, hingga daun dapat memberikan manfaat. Misalnya, akar tanaman bisa dimanfaatkan menjadi tanaman herbal, bagian batang dan daunnya dapat dijadikan makanan ternak, selain itu daunnya juga dapat diolah menjadi teh.
Selain itu, ada waduk atau embung penyimpanan air untuk keperluan pertanian yang juga dimanfaatkan untuk restorasi air. Tidak hanya itu, ada pula wisata edukasi Nyadap Karet.
Wisatawan diajak belajar mengolah getah karet. Mulai dari menyadap dari pohon hingga melihat proses pengolahannya di pabrik.
Di Desa Wisata Hanjeli terdapat pabrik yang mengolah karet dari proses awal hingga bahan setengah jadi. Untuk mengikuti kegiatan ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 50 ribu.
Sedangkan potensi seni dan budaya, desa itu memiliki tari warisan leluhur yakni Ibing Pasir Piring.
Tarian ini merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kisah dan kehidupan sejarah mengenai asal asul nama Pasir Piring yang berada di Kecamatan Waluran. Tarian itu menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Padepokan Pasir Piring. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Konsep Desa Wisata dan Wisata Pedesaan Harus Dibedakan Secara Jelas di RUU Kepariwisataan
Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
Inovasi dan Kolaborasi Jadi Modal Utama Mempertahankan Eksistensi Destinasi Pariwisata
Senja di Bumi Tinalah, Maksimalkan Potensi Atraksi Budaya
Pemerintah Diminta Optimalisasi Peran Desa Budaya di Lembata
Pelindo Gelar Pelatihan Manajemen Pengembangan Desa Wisata di Bali
PPP Sebut Tak Mau Sandiaga Jadi Korban Kekalahan di Pilkada
Sandiaga Uno Diusulkan Maju di Jabar, PKB: Sulit bila Lawan Ridwan Kamil
Jakarta dan Jabar Minim Tokoh, PKB: Cuma Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
PKB Ungkap Usulan Kader untuk Usung Sandiaga Uno di Pilkada Jabar
Dorong Agenda Wisata Lingkungan melalui Festival Teluk Tomini
Sandiaga Uno Tunggu Surat Penugasan dari PPP untuk Maju Pilkada 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap