visitaaponce.com

Korban Kanjuruhan yang Masih Alami Keluhan Kesehatan Diminta ke RS

Korban Kanjuruhan yang Masih Alami Keluhan Kesehatan Diminta ke RS
Tim kesehatan melakukan pemeriksaan suporter korban selamat pascainsiden di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.(ANTARA/Syaiful Arif)

PEMERINTAH Kabupaten Malang meminta para korban tragedi Kanjuruhan yang masih memiliki sejumlah keluhan kesehatan untuk bisa segera mendatangi rumah sakit rujukan yang telah disiapkan untuk mendapat pengobatan.
 
Bupati Malang M Sanusi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (1/10), mengatakan bahwa ada dua rumah sakit yang bisa menjadi rujukan para korban tragedi Kanjuruhan, yakni RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan RSUD Saiful Anwar Kota Malang.
 
"Untuk yang mengalami patah tulang, atau sekarang masih merasakan sakit dan tidak enak badan bisa dirujuk ke rumah sakit," kata Sanusi.
 
Sanusi menjelaskan, untuk biaya perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, seluruhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Sementara untuk di RSUD Saiful Anwar, akan sepenuhnya ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
 
Menurut dia, jika ada masyarakat yang masih mengalami sejumlah keluhan kesehatan akibat terdampak tragedi Kanjuruhan agar segera melapor kepada RT, RW, atau kepala desa agar bisa segera dirujuk ke rumah sakit.
 
"Bisa melalui RT, RW atau kepala desa agar segera bisa dirujuk ke Kanjuruhan untuk yang berdomisili di Kabupaten Malang, dan yang di Kota
Malang, bisa ke Saiful Anwar," katanya.


Baca juga: BPBD Kota Surabaya Antisipasi Dampak Buruk Cuaca Ekstrem

 
Ia menambahkan, saat ini Pemkab Malang fokus pada penanganan korban akibat tragedi Kanjuruhan tersebut. Ada tiga fokus penanganan yang disiapkan adalah penanganan trauma mata, trauma fisik, dan trauma psikologis.
 
"Korban tragedi Kanjuruhan semua harus ditangani. Kita harus segera bertindak cepat untuk menangani korban dan semua pengobatan gratis dari pemerintah," ujarnya.
 
Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
 
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari  kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
 
Akibat kejadian itu, sebanyak 132 orang dilaporkan meninggal dunia karena patah tulang, trauma di kepala dan leher, serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat