visitaaponce.com

Wisata Kota Batu Kembali Pulih Usai Dihantam Pandemi

Wisata Kota Batu Kembali Pulih Usai Dihantam Pandemi
Pameran anggrek di Kota Batu, Jatim(Antara)

SELEPAS dihantam pandemi Covid-19, perekonomian berbagai daerah di Indonesia perlahan mulai kembali bangkit, tak terkecuali Kota Batu, Jawa Timur.

Bangkitnya perekonomian juga tak lepas dari berbagai upaya pemerintah dan masyarakat Kota Batu yang memilih fokus bergerak bersama terutama dalam hal pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dalam acara Newsline Metro TV episode "Pesoma Kota Wisata Batu" pada Jumat (21/10).

"Sebagai kota termuda di Jawa Timur yang dikaruniai kekayaan alam, ada tiga program strategi yang kami usung dalam pemulihan kota Batu yaitu pemberdayaan pertanian, pengembangan destinasi pariwisata dan menumbuhkan kembali pelaku UMKM," terang Dewanti.

Kota yang baru lahir pada 2001 ini memiliki segudang potensi pariwisata dan menawarkan segudang keindahan alam yang memikat. Misalnya panorama pegunungan dan perbukitan serta potensi kekayaan produksi pertanian buah dan sayuran, hingga dijuluki oleh Bappenas sebagai the real tourism city of Indonesia.

Tidak bisa dimungkiri sektor wisata sebagai penopang utama sempat terpuruk habis. Namun kini beberapa tempat wisata di Kota Baru perlahan kembali bergeliat dan mulai dibuka kembali sebagai bentuk bangkitnya salah satu daerah wisata andalan di Jawa Timur itu.

Dewanti mengungkapkan dalam pengembangan pariwisata, Pemerintah Kota Batu selalu melibatkan pelaku UMKM. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan membentuk pelaku UMKM anggerek lewat pergelaran pameran anggrek berskala internasional bertajuk "Batu International Orchid Show 2022" yang berlangsung 24 September hingga 2 Oktober.

Pameran anggrek itu diikuti oleh 121 pembudidaya anggrek dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dari petani lokal, pameran juga dihadiri diantaranya dari luar Pulau Jawa bahkan terdapat peserta dari mancanegara.

Diharapkan, kegiatan tersebut mampu meningkatkan daya tarik wisata dan perekonomian di Kota Batu. Dewanti menyampaikan nilai perputaran uang yang dihasilkan dari pameran itu sudah mencapai miliaran rupiah.

"Selama dua hari saja, sudah ada transaksi sekitar Rp3,3 miliar lebih yang berputar di pameran ini, dan kami menargetkan pameran ini bisa menghasilkan pemasukan hingga 10 Miliar," tandas Dewanti.

Dewanti berharap petani anggrek di Kota Batu mampu mengenalkan potensi tanaman hias yang ada di mata dunia. Ia berharap ke depan Kota Batu bisa menjadi salah satu pusat anggrek di Indonesia.

Dewanti mengungkapkan, saat ini Kota Baru sudah mulai bergerak untuk menerima wisatawan, meski jumlah pengunjung masih jauh dari rata-rata kondisi normal sebelum pandemi. Seiring dengan pemulihan, pemerintah terus aktif melakukan inovasi baru dalam sektor wisata, salah satunya pembangunan kereta gantung.

"Kita akan membuat kereta gantung dari stasiun 1 ke tempat stasiun yang melewati pemandangan indah di kota Batu. Mudah-mudahan 2022 ini regulasi mengenai pembangunan kereta gantung bisa selesai, sehingga kereta gantung itu bisa menambah daya tarik wisata kota Batu dan akan jadi kereta gantung pertama untuk tingkat kota yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Dukungan terhadap pelaku pariwisata juga ditunjukkan melalui sentralisasi pemberdayaan sumber daya manusia. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan membentuk kampung tematik mandiri yang dinilai mampu menciptakan destinasi wisata baru di Kota Batu.

"Seluruh 19 desa di Kota Batu, Jawa Timur saat ini telah beralih status menjadi Desa Mandiri berdasarkan hasil pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) Kementerian Desa dan Pariwisata," ujar Dewanti.

Selain menjadi satu-satunya Kota yang seluruh desanya telah berstatus mandiri, di Kota Batu juga terdapat tiga desa yang masuk 10 besar ranking tertinggi berdasar hasil penilaian IDM Kemendes PDTT.

Dukungan terhadap pelaku pelaku pariwisata juga ditunjukkan melalui berbagai program seperti mempermudah izin usaha, mendorong digitalisasi UMKM, hingga menggelar pameran dan berbagai bazaar sebagai sarana promosi dan pemasaran produk buah tangan.

Dewanti menjelaskan seluruh desa mandiri tersebut memiliki ciri khas, keunikan dan potensi yang mengeksplorasi sumber daya alam hingga sumber daya manusia untuk dapat mengembangkan sektor pariwisata.

"Misalnya ada Desa Pandanrejo, di sana warganya khusus mengeksplorasi buah strawberry, jadi semua petani menanam stroberi. Rumah-rumah dicat strawberry, dan ada wisata petik strawberry hingga edukasi mengenai strawbery. Kemudian Desa Sidomulyo adalah tempat yang khusus mengeksplorasi bunga-bunga, dan sebagainya," paparnya.

Pemerintah kota Batu terus bertekad dalam mengembangkan sektor pariwisata yang menjadi salah satu kekuatan ekonomi bagi masyarakat pariwisata di Kota Batu, agar bisa semakin maju dengan target utama menjadi kota wisata kelas dunia.

"Untuk menunjang pariwisata kota Batu, lami berusaha untuk lebih meningkatkan fasilitas terutama hotel dan restoran dengan standar internasional. Kita juga mulai terus menanam pohon, menjaga sumber-sumber air yang kemudian itu menjadi sebuah ikon dan trademark kota Batu. Jadi udaranya sehat, sehingga para wisatawan tidak hanya gembira tapi juga sehat setelah pulang dari Batu," pungkasnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat