Sandiaga Uno Perkuat Pemasaran Produk UMKM untuk Hadapi Resesi Global
KABUPATEN Purwakarta, Jawa Barat, menjadi lokasi ke-35 atau penutup rangkaian roadshow penyelenggaraan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022.
Program andalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut dilaksanakan di Bale Sawala Yudhistira Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta pada Sabtu (22/10/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Menteri -sapaan Sandiaga Uno- berdialog dengan owner Sate Maranggi Hj.Yetty yang menjadi salah satu ikon kuliner di Purwakarta.
Yetty menjelaskan, konsistensi menjadi salah satu kunci sukses berbisnis kuliner yang dibangunnya sejak 1990.
Bermodal awal 200 ribu untuk dua kilogram daging sapi, Hj. Yetty saat ini memiliki cabang di Purwakarta, Cibubur, rest area KM 57, dan Serpong.
”Kuncinya berbagi dan sedekah, serta konsisten. Dari awal 1990 berdiri sampai hari ini, Insya Allah rasa tetap sama,” jelasnya.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, Hj. Yetty adalah ikon dan salah satu yang diunggulkan bagi pemasaukan pendapatan asli daerah (PAD) Purwakarta.
”Kita support dengan promosi dan diberikan sedikit kelonggaran saat pandemi. Alhamdulillah bertahan sampai saat ini dan sekarang pengunjungnya lebih banyak dibanding sebelum pandemi," jelas Anne.
Pasca pandemi, kata Anne, UMKM di Purwakarta mengalami perbaikan antara lain lebih kreatif, kemasan lebih bagus dan branding mulai ditonjolkan.
”Paling menonjol, pelaku UMKM ini sudah tahu pangsa pasarnya, yang tadinya konvensional saat ini sudah mulai online,” imbuhnya.
Baca juga:
Anne menjelaskan, Pemkab Purwakarta memfasilitasi pemasaran produk pelaku ekraf dengan dua cara, yaitu offline melalui Gallery Menong yang sudah memiliki dua cabang. Dan kedua online melalui Topur (Toko Purwakarta) dan website Desaku.
”Mudah-mudahan kementerian bisa mendorong UMKM ini produknya masuk ke supermarket dan minimarket. Saya juga megeluarkan edaran bagi tamu dari luar Purwakarta untuk menginap dan belanja di Galeri Menong," imbuhnya.
Menparekraf Sandiaga Uno kepada awak media mengatakan, yang dibutuhkan UMKM adalah pelatihan, pendampingan, pemasaran, asistensi perizinan, dan pembiayaan.
Menghadapi potensi resesi, Mas Menteri menegaskan diperlukan penguatan UMKM dengan penyiapan destinasi, antara lain aksesbilitas desa wisata yang tengah dikembangkan.
”Penguatan pemasaran produk UMKM untuk pasar dalam negeri. Karena yang menjadi kekuatan di tengah resesi global adalah pasar dalam negeri," ujarnya.
Peserta workshop adalah pelaku ekraf yang berada di Kabupaten Purwakarta sebanyak 150 orang dari subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner.
Untuk dapat mengikuti workshop peserta wajib mendaftarkan diri melalui www.katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah menjalankan usaha selama minimal 6 bulan dari pemerintah setempat.
Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekraf.
Workshop itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga pelaku UMKM dalam mengeksplorasi serta mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan jual yang tinggi.
Seusai dilaksanakan kegiatan itu, Kemenparekra mendorong pihak pemkab setempat dapat segera mengajukan diri untuk melakukan Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).
Diharapkan Kabupaten Purwakarta dapat terus konsisten dalam mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan turut memajukan ekonomi kreatif di daerah sekitarnya.
Selain Mas Menteri, workshop tersebut turut dihadiri Ketua Komisi X DPR RI H. Syaiful Huda.
Workshop juga diisi oleh Otniel Tasman (koreografer profesional) sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman dan memberi materi pembelajaran dengan tema "Kolaborasi Kultur Senjata Ampuh Mengenalkan Budaya Lokal ke Mancanegara".
Dengan terlaksananya kegiatan itu, diharapkan para pelaku usaha ekraf khususnya subsektor seni pertunjukan, fesyen, kriya, dan kuliner dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi sekitarnya.
Workshop juga mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan terutama bagi Kemenparekraf yang dapat direalisasikan dengan rencana aksi yang tegas dan gerak cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan merata. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Menparekraf: Tourism Fund tidak akan Memberatkan Wisatawan
Kawasan GBK Diusulkan Masuk ke PSN di RAPBN 2025
Indonesia Quality Tourism Fund akan Dibentuk, Dana Awal Rp2 Triliun
Sandiaga Dilirik PKB, PPP: Beliau Gubernur Indonesia
Swasta dan Kampus Berkolaborasi Gelar Workshop Tunjang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
PPP Sebut Tak Mau Sandiaga Jadi Korban Kekalahan di Pilkada
Bansos tak Efektif Kurangi Angka Kemiskinan
Potensi Ekonomi Kreatif Besar, Walikota Denpasar Gelar Kompetisi E-sport
Dua Duta Besar Diundang Beri Masukan UMKM Tembus Eropa dan Amerika
Warga Klaten Dilatih Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif
Para Santri di Aceh Belajar Ilmu Pertanian hingga Industri Ekonomi Kreatif
Kekayaan Intelektual Berpotensi Dongkrak Ekonomi Nasional
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap