BPBD Garut 135 Rumah Retak akibat Gempa, tapi Masih Bisa Ditempati
![BPBD Garut: 135 Rumah Retak akibat Gempa, tapi Masih Bisa Ditempati](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/77b1918855a36c54f6b3273611a2440e.jpg)
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan sebanyak 135 rumah terdampak guncangan gempa berupa retakan kecil pada dinding bangunan sehingga masih bisa ditempati warga karena kondisinya dinilai masih aman.
"Yang 135 itu terdampak, terdampak dalam artian tidak ada perubahan struktur, hanya retak-retak biasa, dan masih bisa dimanfaatkan,
dipakai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Senin (5/12).
Ia menuturkan kejadian gempa bermagnitudo 5,1 dengan episentrum di selatan Garut pada Sabtu (3/12) cukup dirasakan masyarakat di Kabupaten Garut.
Petugas BPBD maupun instansi lainnya, kata dia, langsung melakukan pengecekan seluruh daerah di Garut untuk mengetahui dampak kerusakan dari gempa bumi tersebut.
Hasilnya, kata dia, dilaporkan ada 135 rumah warga tersebar di 40 desa, 16 kecamatan terdampak bencana gempa dengan tingkat kerusakan seperti retakan kecil pada bangunan rumah.
Baca juga: OMG Berikan Bantuan Genset dan Lampu Bagi Warga di Muaro Jambi
"Dampaknya hanya ada retakan-retakan rambut atau retakan kecil yang tidak membahayakan," kata Satria.
Ia menegaskan hasil kajian di lapangan kondisi rumah warga yang terdampak gempa masih bisa ditempati, dan tidak perlu mengungsi melainkan tetap bertahan di rumahnya masing-masing dan selalu waspada.
"Rumah itu pun masih bisa ditempati sehingga penghuninya tidak perlu mengungsi," katanya.
Ia menambahkan pemerintah daerah tidak mengalokasikan anggaran khusus bantuan untuk rumah warga yang terdampak gempa tersebut karena tingkat kerusakannya tidak masuk pada kategori rusak ringan dan kondisi rumah masih aman untuk ditempati.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam, apalagi saat musim hujan yang potensi bencananya cukup tinggi yakni longsor, banjir, maupun ancaman lainnya.
"Ancaman bencana harus menjadi perhatian semua pihak untuk melakukan pencegahan dan penanganannya," kata Satria. (Ant/OL-16)
Terkini Lainnya
Polres Garut Amankan Terduga Pelaku Kasus Mutilasi
Polres Garut Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi
Kementerian Sosial Dukung Kampung Siaga Bencana di Desa Paas, Garut
Tingkatkan Kemampuan Berwirausaha, Poltekesos Bandung Latih Warga Samarang, Garut
Garut Dorong Curug Orok Jadi Destinasi Unggulan
Penjabat Bupati Garut Periksa Kesehatan Hewan Kurban di Peternakan
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
Mafia Tanah, Ketua LPM Depok Yusra Amir Divonis 3,5 Tahun Bui
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
PAN: Ridwan Kamil Mau Gaet Bima Arya untuk Pilgub Jawa Barat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap