visitaaponce.com

Harga Kebutuhan Pokok di Kalsel Naik Terus

Harga Kebutuhan Pokok di Kalsel Naik Terus
Harga kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Selatan terus naik menjelang natal 2022 dan tahun baru 2023(MI/Rendy Ferdiansyah)

MENJELANG natal dan tahun baru 2023 harga kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melambung. Pemerintah Provinsi Kalsel menggalakkan kegiatan pasar murah guna menekan harga dan tingkat inflasi di wilayah tersebut.

"Untuk stok kebutuhan pokok di Kalsel mencukupi, namun harga sejumlah komoditas terus bergerak naik menjelang nataru," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Selasa (6/12). Sejumlah komoditas yang harganya melambung diantaranya bawang, cabe rawit, gula, minyak goreng,
telur, daging dan beras.

Dikatakan Birhasani pihaknya sejak Oktober lalu telah menggalakkan kegiatan pasar murah di 13 kabupaten/kota di Kalsel guna menekan lonjakan harga dan tingkat inflasi yang tinggi. Data Dinas Perdagangan Kalsel, kegiatan pasar murah sepanjang Desember 2022 ini akan berlangsung di Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tabalong, Balangan dan Banjar.

Tingkat inflasi di Kalsel pada Oktober 2022 mencapai 7,25 persen dan pada November 7,06 persen. Lonjakan harga beras di Kalsel yang notabene daerah lumbung beras menjadi sorotan banyak pihak.

"Kenaikan harga beras terutama jenis lokal siam saat ini dikarenakan stoknya kurang di pasaran akibat gagal panen. Selain itu juga disebabkan naiknya produksi dan biaya transportasi akibat kenaikan harga BBM," ujar Birhasani.

Pantauan mediaindonesia.com, harga beras di medium mengalami kenaikan dari harga normal Rp10 ribu - Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu perkilogram. Sementara beras lokal siam naik dari rata-rata Rp14 ribu menjadi Rp18 ribu hingga Rp20 ribu perkilogram.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani mengatakan pemerintah provinsi dan kabupaten kota harus segera memulihkan kerusakan lahan dan infrastruktur pertanian akibat bencana banjir, agar petani dapat kembali bercocok tanam.

"Melakukan normalisasi sungai dan perbaikan saluran irigasi waduk dan bendung, serta bantuan bibit padi lokal dan kemudahan mendapatkan pupuk dapat menjadi solusi mengatasi anjloknya produksi beras Kalsel," tuturnya. (OL-13)

Baca Juga: Kebutuhan Pangan DKI Naik 12 Persen Jelang Nataru

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat