visitaaponce.com

BPBD Lumajang Bersihkan Abu Vulkanik Timbun Jembatan dan Tanggul

BPBD Lumajang Bersihkan Abu Vulkanik Timbun Jembatan dan Tanggul
Sepeda motor terdampak material awan panas guguran Gunung Semeru di Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Rabu (7/12).(ANTARA/Umarul Faruq)

PETUGAS Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai membersihkan abu vulkanik yang menutup jalan dan jembatan. Proses pembersihan di Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro dan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

"Sekarang kita bersihkan untuk mengetahui kondisi fasilitas umum itu rusak atau tidak," tegas Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi di lokasi, Rabu (7/12).

Pembersihan material di Kajarkuning merupakan dusun di zona merah terparah yang tertimbun abu vulkanik sejak Gunung Semeru erupsi pada 2021. Kondisi dusun itu ditinggalkan penghuninya pascaletusan awan panas guguran (APG) pada Minggu (4/12).

Petugas lainnya menggunakan alat berat membersihkan abu vulkanik yang menimbun anak Sungai Besuk Bang. Tanggul dan jembatan untuk akses warga di lokasi itu mengalami kerusakan akibat terjangan awan panas guguran.

Selain pembersihan material vulkanik, BPBD fokus pada penanganan pengungsi. Saat ini, jumlah pengungsi sebanyak 781 jiwa.

Selanjutnya, petugas terus mensterilkan zona merah dan berbahaya dari semua aktivitas warga. Hal itu dilakukan mengingat Gunung Semeru masih berstatus awas dan masa tanggap darurat bencana berlaku hingga 17 Desember nanti.


Baca juga: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah


"Sambil menunggu perkembangan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), kita melayani kebutuhan pengungsi," katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada desa terisolasi. Semua warga berhasil dievakuasi saat erupsi sehingga zero korban. Adapun rumah tertimbun abu vulkanik seluruhnya berada di zona merah. Rumah-rumah itu rusak akibat erupsi 2021.

Sedangkan sebagian besar warga sudah pindah ke rumah relokasi di Bumi Semeru Damai Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Di sisi lain, petugas gabungan terus melayani kebutuhan makan para pengungsi di sejumlah lokasi. Para pengungsi pada pagi hari mengurus
pertanian, hewan ternak dan pekerjaan lainnya. Lalu, mereka kembali ke pengungsian saat sore hari.

"Sekarang yang diwaspadai banjir lahar dingin," ungkapnya.

Relawan PMI Kota Malang Sunari mengatakan melayani 200 nasi bungkus untuk pengungsi di SMPN 2 Pronojiwo dan SDN 4 Supiturang. Nasi bungkus itu sesuai permintaan.

Kondisi terkini, pengungsi mulai berkurang lantaran mereka ada yang pindah ke rumah saudaranya yang tidak terdampak erupsi. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat