visitaaponce.com

Gandeng Nyalanesia, Disdikbud Parigi Moutong Sukses Gelar Festival Literasi

Gandeng Nyalanesia, Disdikbud Parigi Moutong Sukses Gelar Festival Literasi
Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, yang bekerja sama dengan Nyalanesia, sukses menggelar Festival Literasi Parigi Moutong.(Ist)

PEMERINTAH Kabupaten Parigi Moutong serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang bekerja sama dengan Nyalanesia, sukses menggelar Festival Literasi Parigi Moutong.

Program ini telah berhasil memfasilitasi ribuan siswa dan guru dari 118 sekolah di Kabupaten Parigi Moutong.

Sebanyak 6.215 karya telah diciptakan oleh siswa dan guru dalam rangkaian Festival Literasi Parigi Moutong.

Sejumlah 5.967 karya tersebut tercipta dari siswa-siswi jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah dengan kategori surat, puisi dan cerpen. Sementara 248 karya lainnya tercipta dari guru dengan kategori puisi dan esai.

Keberhasilan atas terciptanya ribuan karya ini tidak lepas dari peran Penggerak Literasi dari Parigi Moutong, yaitu Pardi S. Salama, yang menjadi salah satu inisiator program ini.

Sebagai apresiasi bagi seluruh pihak yang terlibat dan ikut menyukseskan program ini, maka diselenggarakan pula Puncak Acara Festival Literasi Parigi Moutong secara virtual melalui Zoom Meeting.

Meski diselenggarakan secara virtual, antusiasme pendidik dan pelajar di Kabupaten Parigi Moutong tetap tinggi. Bahkan sekolah yang turut berpartisipasi dalam program ini menyelenggarakan nonton bareng di sekolah untuk memeriahkan acara ini.

Baca juga: Pemkab Poso Fokus Tekan Angka Stunting

“Gelaran Puncak Acara Festival Literasi Daerah ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan untuk Kabupaten Parigi Moutong," kata Pardi dalam keterangan pers, Senin (26/12).

Di akhir tahun ini, bisa menyelenggarakan Puncak Acara Festival Literasi Parigi Moutong merupakan hal yang luar biasa.

"Dengan adanya program ini dapat menjadikan ruang bagi kita semua untuk mengembangkan diri dan menggali potensi diri kita. Sudah sepatutnya kita bisa memeriahkan kegiatan ini bersama,” papar Pardi.

Selebrasi literasi di Kabupaten Parigi Moutong ini juga turut dihadiri oleh Fikri Muhammad Nur dan Sherina Lauren Raharjo selaku Harapan III Duta Bahasa Nasional 2021 dalam sesi NyalaTalks dengan tema “Merawat Kata Pompausea”.

Keduanya sangat mengapresiasi kegiatan Festival Literasi Parigi Moutong.

Festival Literasi Daerah yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong dan Nyalanesia ini menjadi wadah bagi siswa-siswi dan para guru untuk bisa menyalurkan bakat dan minatnya dalam bidang literasi.

Terlebih dengan menguasai literasi, seluruh elemen masyarakat dapat menyampaikan dan menerima informasi dengan baik.

“Literasi khususnya baca tulis memang sangat penting menurut kita, apalagi dengan meningkatkan literasi kita dapat mulai menyampaikan informasi secara baik," jelasnya.

"Kami juga sangat mengapresiasi siswa-siswi, Bapak/Ibu Guru, serta Kepala Sekolah yang ikut serta dalam menggerakkan literasi di Indonesia. Kami salut dengan semua pihak yang turut serta dalam program ini,” ungkap Fikri.

Dalam kesempatan ini juga, Fikri dan Sherina juga menyampaikan keutamaan menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah tersebut adalah salah satu cara untuk melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Terlebih, 86% remaja di Sulawesi Tengah terbiasa menggunakan campur kode atau lebih dikenal dengan istilah mencampur bahasa, khususnya Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris, dalam berkomunikasi.

Kebiasaan itu dikhawatirkan akan mengurangi kelestarian Bahasa Indonesia dan beberapa kosakata Bahasa Indonesia perlahan akan menjadi bahasa arkais yang sudah jarang terdengar di masyarakat.

Sebagai Duta Bahasa, Fikri dan Sherina berkomitmen untuk terus melestarikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah agar tetap bermartabat hingga masa depan.

Keduanya mendorong masyarakat untuk mulai terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia dan Daerah untuk berkomunikasi sehari-hari.

Terlebih Sulawesi Tengah sendiri memiliki lebih dari 30 bahasa daerah yang bisa digunakan atau dilestarikan melalui karya-karya yang dihasilkan oleh para Penulis di Kabupaten Parigi Moutong.

Dalam gelaran Puncak Acara Festival Literasi ini, Nyalanesia juga mengumumkan penganugerahan Karya Siswa Terbaik dari jenjang SD hingga SMP.

Penganugerahan Karya Terbaik Siswa kategori Puisi Jenjang SD/Sederajat diraih oleh Rahma Ayu dari SD Inpres Lobugio. Sementara penganugerahan Karya Siswa Terbaik kategori Puisi jenjang SMP diraih oleh Gregoria Ghyta dari SMP Negeri 1 Torue.

Dalam kesempatan ini pula, Founder Nyalanesia, Lenang Manggala menyampaikan bahwa rangkaian program Festival Literasi Parigi Moutong mengajak para pelajar dan pengajar untuk tidak hanya menulis dan membaca, tetapi juga berprestasi dan menerbitkan buku bersama.

Karya-karya tersebut nantinya dapat dikenang seumur hidupnya dan tentunya menjadi inspirasi bagi pembaca.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, kepala sekolah, guru, wali murid, serta siswa yang telah bahu-membahu bergandeng tangan bersama hingga rangkaian festival literasi ini bisa terselenggara secara luar biasa," jelas Lenang.

"Gelaran Puncak Acara Festival Literasi Parigi Moutong ini layak kita rayakan bersama,” pungkasnya. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat