visitaaponce.com

Praktik Getok Harga di Malioboro Bikin Wisatawan Kapok, Hindari

Praktik Getok Harga di Malioboro Bikin Wisatawan Kapok, Hindari
Suasana Teras Malioboro 1 yang ramai didatangi wisatawan, Rabu (28/12):(MI/Ardi T Hardi)

PRAKTIK getok harga oleh oknum pedagang kaki lima di Malioboro, Yogyakarta sering kali dikhawatirkan wisatawan. Membuat kapok konsumen sehingga merugikan pedagang secara umum, hal tersebut kinia berusaha dihilangkan.

"Kita dampingi pedagang agar hal seperti itu (getok harga) hilang dari Jogja," kata Srie Nurkyatsiwi, Kepala Koperasi dan UMKM DIY, Rabu (28/12) malam di Teras Malioboro 1.

Disatukannya para pedagang yang biasa berjualan di lorong Malioboro ke Teras Malioboro membuat pendampingan dan pengawasan terhadap para pedagang lebih mudah. Dengan demikian, praktik getok harga diharapkan tidak lagi ditemukan di Malioboro.

Di sisi lain, lanjut perempuan yang akrab disapa Siwi ini, para pedagang di Malioboro juga diajak untuk menyiapkan dan menyambut dengan baik wisatawan yang datang, lewat menyapa dengan baik serta menjaga kualitas barang yang ditawarkan ke wisatawan.

Secara umum, pelaku UMKM rutin diajak untuk selalu berinovasi sesuai dengan yang diminati oleh wisatawan. Untuk UMKM makanan, pihaknya selalu menekankan keamanan pangan menjadi hal paling penting yang harus dijaga.

"Para UMKM di Malioboro juga sudah go digital. Kami sudah melakukan pendampingan cashless," ungkap dia.

Siwi juga menyampaikan, pengunjung di Teras Malioboro 1 naik signifikan pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Jumlah pengunjung di atas 10 ribu orang dalam sehari.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari menyebut, momen liburan Nataru kali ini dapat disebut sebagai pekan emas (golden week) pariwisata domestik di DIY. Okupasi hotel dan penginapan sampai di malam tahun baru mencapai di atas 95% di sekitar Malioboro, sedang yang di luar Malioboro sudah 75%.

"Ini juga kesempatan besar bagi para pelaku ekonomi riil meningkatkan penjualan," kata dia. Perempuan yang akrab disapa Ndari ini juga berpesan, pedagang tidak melakukan praktik getok harga karena bisa membuat wisatawan kapok untuk datang lagi.

"Kita bersama-sama bekerja semaksimal mungkin untuk menjaga DIY sebagai destinasi wisata terkemuka," kata dia. Untuk beberapa hari ke depan, Ketua Komisi B tetap melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap aktivitas pariwisata pada saat libur Nataru.

"Mari kita sambut malam tahun baru dengan semangat dan optimis untuk peningkatan ekonomi masyarakat," tutup dia. (OL-13)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat