NTT Zona Hijau Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak
![NTT Zona Hijau Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/c3b06ec7cb70d3965045eb2e4390167e.jpg)
NUSA Tenggara Timur (NTT) menjadi satu-satunya provinsi penyuplai ternak secara nasional yang masih bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Wabah PMK telah menyebar di 27 provinsi dan 312 kota dan menyerang lebih dari 580 ribu ternak di seluruh Tanah Air. Tetapi NTT dinyatakan masih tetap bebas PMK alias tetap zona hijau.
"Banyak daerah penghasil ternak lainnya yang berstatus zona merah menutup jalur keluar masuk ternak. Kondisi ini menguntungkan peternak NTT karena sapi diminati di seluruh penjuru penjuru Indonesia," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Kupang Dokter Hewan (drh)
Yulius Umbu Hungardi Kupang, Rabu (4/1).
Karena bebas PMK tersebut, NTT menjadi satu-satunya provinsi yang diperboleh mengirim ternak ke daerah lain. Selama 2022, NTT mengirim 154.078 ekor ternak ke luar daerah, antara lain Pulau Jawa, Kalimatan dan Sumatera terdiri dari sapi 93.393 ekor, babi 12.593 ekor, kambing 46.053 ekor, domba 416 ekor, rusa 14 ekor, dan kerbau 1.623 ekor.
Dia mengatakan, selama periode Januari-April 2022, pengeluaran hewan rentan PMK seperti sapi kerbau, kambing, domba dan babi sebanyak 35.172 ekor atau meningkat sebesar 86,7%, Seluruh ternak yang dikirim ke luar daerah, harus menjalani karantina selama 14 hari atau sama dengan masa inkubasi PMK yakni antara 1-14 hari. Hal ini untuk menjamin ternak yang diantarpulaukan, benar-benar aman atau bebas PMK.
"Tindakan perkarantinaan meliputi pengawasan dan tindakan karantina untuk memastikan semua komoditi yang dilalulintaskan memenuhi persyaratan perkarantinaan. Hal ini untuk memitigasi risiko penyebaran hama penyakit berbahaya," jelasnya.
Untuk menjaga agar NTT bebas dari PMK, Balai Karantina Pertanian Kupang melakukan penjagaan secara ketat di seluruh pintu masuk untuk ternak dan daging yang datang dari luar daerah. Penjagaan dilakukan di pelabuhan laut, pelabuhan udara, dan pos lintas batas antarnegara (PLBN) bahkan di Bandara El Tari Kupang.
"Sudah ditempatkan karpet disinfektan di Bandara El Tari Kupang untuk disinfeksi orang atau barang yang masuk ke NTT," tambah Devi, dari Balai Karantina Pertanian Kelas Insecta Kupang. (OL-15)
Terkini Lainnya
DKPP Klaten Temukan Banyak Hewan Kurban tidak Memenuhi Batasan Umur
Hewan Ternak yang Dikurung dan Stres Lebih Rentan Diserang Penyakit
Jaga Kualitas Kurban, Human Initiative Kirim Tim QC ke Pelosok Daerah
Pemprov Sulteng Pastikan Stok Hewan Kurban Cukup dan Sehat
Perkara Hewan Ternak, Adik di Bengkulu Tembak Kakak Kandung secara Brutal
Jelang Idul Adha, Harga Sapi dan Kambing di Palu Berangsur Naik
Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik
Echovirus 11 Merebak di Eropa, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Selamatkan Lumbung Ternak, Kementan dan Pemda Kolaborasi Cegah PMK di NTB
Cegah PMK, Kementan Serahkan Bantuan Obat-obatan dan APD di Lombok Barat
Untuk Kurban, HPDKI Persiapkan Ternaknya Aman dan Sehat dari PMK
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap