visitaaponce.com

Pedagang Chiki Ngebul Masih Dijumpai di Lembang

Pedagang Chiki Ngebul Masih Dijumpai di Lembang
ilustrasi jajanan chiki ngebul(ANTARA/HO-Instagram @arrylistyorini)

PEDAGANG chiki ngebul atau kerap disebut cikbul masih ditemukan berjualan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Hal itu dijumpai di pasar minggu Jalan Seskoau, Kecamatan Lembang.

Berdasarkan pantauan, jumlah pedagang jajanan viral yang disukai anak-anak itu hanya satu. Namun karena sudah banyak masyarakat yang mengetahui jika jajanan itu berbahaya bagi kesehatan, jarang ada konsumen yang membeli. Jualannya pun terlihat sepi.

Salah seorang pengunjung pasar minggu Seskoau, Mira, 33, mengatakan, sudah tidak pernah lagi membeli cikbul sejak tersiar kabar puluhan anak keracunan setelah memakan jajanan tersebut.

"Sudah sekitar sebulan enggak pernah beli makanan cikbul soalnya takut seperti kejadian di daerah lain. Saat menonton berita di televisi, banyak anak-anak keracunan setelah memakan jajanan itu," kata Mira ditemui di sekitar Seskoau, Minggu (15/1).

Makanan cikbul berisi ciki, cairan susu atau coklat ditambah toping meses yang disiram cairan nitrogen. Biasanya, pedagang menjual satu porsi cikbul dengan harga Rp10.000. Mira mengaku anaknya sudah mengerti bahaya mengonsumsi jajanan cikbul sehingga ia tak merengek jika tidak dibelikan.

"Kalau dulu hampir setiap minggu beli, biasanya pedagang cikbul kerap dijumpai di pasar minggu, lingkungan sekolah hingga pasar malam. Mungkin karena sudah banyak kasus keracunan sehingga sekarang pedagangnya jadi tidak terlalu banyak," ujarnya.

Baca juga:  Total 10 Anak Keracunan Chiki Ngebul, Kasus Terbaru dari Ponorogo

Sementara itu, walaupun sampai dengan saat ini belum ada laporan kasus keracunan jajanan cikbul di Bandung Barat, dinas kesehatan setempat bakal mendatangi para pedagang yang masih eksis berjualan agar mereka memahami bahaya cairan nitrogen yang terkandung dalam makanan tersebut.

"Upaya ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tidak ada kasus serupa di kita. Sentra jajanan, serta tempat wisata yang mungkin berjualan cikbul akan didatangi," ucap Sub Koordinator Farmasi, Makanan, Minuman, Kosmetik dan Tradisional Dinas Kesehatan Bandung Barat, Rendra Gustiawan.

Seperti diketahui, puluhan anak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi dilaporkan keracunan akibat konsumsi ciki ngebul, setelah sempat ditangani rumah sakit karena mengalami gejala. Kini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.(OL-5)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat