visitaaponce.com

Bentrok Pekerja, PT GNI Diminta Kooperatif Terhadap Tim Investigasi

Bentrok Pekerja, PT GNI Diminta Kooperatif Terhadap Tim Investigasi
PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).(MI/Mitha Meinansi)

KEMENTERIAN Ketenagakerjaan (Kemennaker) telah menurunkan tim investigasi untuk mengusut kurusuhan antarpekerja yang terjadi di  PT Gunbuster Nickel Industri (GNI). Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulteng, Arnold Firdaus Bandu mengatakan, tim investigasi itu sudah dibentuk.  

Tim terdiri dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker & K3), Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Ditjen PHI JSK), dan pengantar tenaga kerja PT GNI.

"Hari ini tim datang ke Palu untuk bertemu pemerintah dan pihak terkait lalu, Rabu (18/1) lanjut ke Morowali Utara melakukan investigasi di kawasan PT GNI," terangnya di Palu, Selasa (17/1).

Menurut Arnold, Disnakertrans Sulteng sendiri termasuk dalam tim investigasi, khusus sebagai pembantu dalam pengumpulan data-data di PT GNI pascakerusuhan. "Intinya investigasi itu untuk mencari tahu apa penyebab kerusuhan dan menyelesaikan persoalan yang ada sehingga peristiwa serupa tidak terulang lagi," tegasnya.

Arnold berharap, selama investigasi tersebut pihak PT GNI bisa kooperatif. Pasalnya, sebelum kejadian managemen PT GNI sangat tertutup bahkan terkesan abai kepada pemerintah pusat mau pun daerah. Saat kecelakaan kerja terjadi sebelum kerusuhan akhir tahun lalu di perusahaan, Disnakertrans tidak bisa masuk melakukan pengecekan.

"PT GNI terlalu ketat dan tidak kooperatif. Coba misalnya mereka terbuka, kami bisa bina pekerjanya sejak awal," sebutnya.  

Menurut Arnold, Disnakertrans yang ingin meminta data ketenagakerjaan ke pihak manajemen PT GNI sangat kesulitan. "Nanti pascakerusuhan begini, baru mereka mau sedikit terbuka," ungkapnya.

Berdasarkan data yang diterima Disnakertrans Sulteng jumlah tenaga kerja di kawasan PT GNI 12.247 orang. Dari jumlah tersebut, 10.935 merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan dan 1.312 adalah Tenaga Kerja Asing (TKA).

"Data pekerja ini saja kami terima dari pihak PT GNI melalui pesan whatsapp. Makanya kami berharap managemen PT GNI bisa lebih terbuka nantinya bersama tim investigasi sehingga persoalan yang ada bisa terselesaikan dengan baik," tandas Arnold. (OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat