Stasiun Klimatologi DIY Fenomena La Nina akan Melemah hingga Maret
![Stasiun Klimatologi DIY: Fenomena La Nina akan Melemah hingga Maret](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/373d93c346df04d878384839a78886df.jpg)
KEPALA Stasiun Klimatologi Yogyakarta, BMKG, Reni Kraningtyas menyampaikan, berdasarkan monitoring perkembangan ikim di wilayah D.I Yogyakarta, pada dasarian Il Januari 2023 (pertengahan Januari 2023), secara umum, wilayah D.I Yogyakarta masih dalam periode musim hujan. Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan berlangsung hingga Maret 2023.
Berdasarkan pengamatan gejala fisis dan dinamika atmosfer - laut terkini, ia menyebut, pergerakan monsun asia/angin baratan yang biasanya membawa uap air melemah. "Dominasi angin di atas wilayah Jawa khususnya D.I Yogyakarta berasal dari Selatan yang dominan bersifat kering," kata Reni, Rabu (25/1/2023).
Anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia Selatan Jawa, lanjut dia, pada Januari dasarian ll, yaitu -0.1 °C sd 0.25 °C. Kondisi tersebut diperkirakan akan menjadi netral (-0.25 °C s.d 0.25 °C) dan akan berlangsung sampai dengan bulan Mei 2023.
Fenomena La Nina pada Desember 2022 dasarian Ill dalam kategori lemah. Pada Januari 2023, La Nina masih dalam kategori lemah dengan indeks ENSO -0 65. "Kemudian diprakirakan akan terus melemah dan berlangsung hingga Maret 2023," kata dia.
Indian Ocean Dipole(IOD) menunjukkan kondisi netral dengan indeks -0.04 (penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan) dan diprakirakan akan bertahan hingga Juli 2023.
Beberapa kondisi dinamika atmosfer dan laut di atas menyebabkan beberapa hari terakhir ini cuaca cerah dan tidak terjadi hujan. Pihaknya memperkirakan, kondisi seperti ini berlangsung tidak lama sekitar 3 hingga 5 hari ke depan dan akan kembali ke kondisi normal (potensi hujan kembali ada).
Dalam tiga bulan ke depan, pihaknya memprakirakan, curah hujan di wilayah D.1 Yogyakarta akan bervariasi.
Curah hujan bulan Februari 2023 dengan kriteria menengah - tinggi berkisar 201 - 500 mm bulan. Curah hujan bulan Maret 2023 dengan kriteria menengah - tinggi berkisar 151 - 400 mm/bulan. Sementara itu, curah hujan bulan April 2023 dengan kriteria rendah - tinggi umumnya berkisar 0 - 500 mm/bulan.
"Masyarakat dihimbau agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi pada periode musim hujan 2022/2023 di wilayah D.1. Yogyakarta," pesan dia.
Untuk para petani, mereka diimbau supaya mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai dengan kondisi tersebut agar tidak mengalami gagal panen. "Senantiasa memperbarui informasi iklim di wilayah D.I. Yogyakarta melalui media sosial BMKG," tutup dia. (OL-13)
Baca Juga: BMKG: Gempa Magtudo 4,7 Cianjur Akibat Sesar Cugenang
Terkini Lainnya
Sejumlah Kota Besar Hari Ini Diprediksi Diguyur Hujan
Prakiraan Cuaca di Indonesia Hari Ini
Prakiraan Cuaca Jawa Tengah: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Waspada! Hari ini 3 Siklon Terpantau di Beberapa Wilayah
BMKG: Gempa di Pangandaran Jabar Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
BMKG-British Council Kirim 23 Pegawai ke 9 Perguruan Tinggi Inggris
Jenis Hujan Berdasarkan Proses Terjadinya
Mengenal Musim Semi: Pengertian, Proses, dan Waktu Terjadinya
BMKG: Equinox Fenomena Biasa tidak Menyebabkan Serangan Panas
BMKG Rilis Peringatan Dini Pasang Laut
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap