visitaaponce.com

Polres Cianjur Dituntut Usut Kasus Tabrak Lari Yang Menewaskan Seorang Mahasiswi

Polres Cianjur Dituntut Usut Kasus Tabrak Lari Yang Menewaskan Seorang Mahasiswi
Ilustrasi(DOK MI)

SELVI Amalia Nuraeni, seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia usai jadi korban tabrak lari di Jalan Raya Bandung Kampung/Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah, Jumat (20/1). Pihak keluarga pun meminta kepolisian menangkap pelaku.

"Saya ingin kasus ini diusut tuntas pelakunya dan diproses secara hukum yang berlaku," kata Yeti Yulianti, 43, ibu korban, kepada wartawan ditemui di Universitas Suryakencana, Rabu (25/1).

Dosen Fakultas Hukum Unsur Cianjur, Yudi Junadi juga mendesak pihak kepolisian segera mengusut pelaku penabrak mahasiswanya. Pihak keluarga pun sudah mengikhlaskan kepergian anak mereka.

"Keluarga korban sebetulnya sudah ikhlas. Semua juga bisa saja tertimpa kecelakaan seperti ini, apakah jadi korban atau mungkin pelaku. Semua orang bisa mengalaminya. Hanya sekarang polisi harus segera mengungkap pelakunya dan meminta maaf kepada keluarga," kata Yudi.

Berdasarkan informasi dari Polres Cianjur, peristiwa tabrak lari terjadi sekitar pukul 14.55 WIB. Saat kejadian korban tengah mengendarai sepeda motor matic bernomor polisi F 4193 XF melaju ke arah pusat perkotaan Cianjur.

Dalam perjalanan, korban berpapasan dengan iring-iringan kendaraan dari arah Cianjur menuju ke arah Bandung. Sepeda motor korban kabarnya sempat menabrak angkutan kota yang berada di depannya.

Korban lalu terjatuh. Posisi sepeda motor di arah kiri dan korban berada di sebelah kanan tetapi tidak melintasi garis marka lajur jalan.

Pada kondisi terjatuh, kepala korban yang masih mengenakan helm yang terkunci itu diduga terbentur ban sebelah kanan kendaraan yang berada di belakang iring-iringan. Pasalnya, pada bagian kepala korban terdapat luka.

Kapolres Cianjur AKB Doni Hermawan menegaskan sudah membentuk tim khusus gabungan dari Satlantas serta Satreskrim. Hasil penyelidikan sementara, penyebab meninggal dunianya korban karena benturan dengan ban kendaraan sebelah kanan yang berada di belakang iring-iringan. "Kami berupaya maksimal mengungkap kasus ini," kata Doni kepada wartawan di halaman Mapolres Cianjur, Rabu (25/1).

Doni menegaskan sudah mengidentifikasi kendaraan yang diduga menyebabkan hilangnya nyawa mahasiswi itu. Hasil penyelidikannya berdasarkan keterangan saksi-saksi serta bukti rekaman CCTV, kendaraan yang diduga menyebabkan korban meninggal dunia berjenis sedan warna hitam.

"Ada sembilan orang saksi-saksi secara estafet yang sudah kami mintai keterangan dan juga bukti CCTV yang sudah kami analisa. Ada tiga CCTV yang sudah kami amankan dan dilakukan analisa. Kami lakukan pemeriksaan sejak hari pertama. Dari semua saksi, semuanya mengarah ke kendaraan sedan warna hitam merk Audy A8 kalau dilihat dari bentuknya hasil capture dari CCTV," beber Doni.

Ia menegaskan kendaraan tersebut sudah dicek melalui rekaman CCTV sejak dari daerah Ciloto Kecamatan Cipanas sampai di lokasi kejadian. Doni menyebut kendaraan sedan tersebut masuk ke rombongan kendaraan.

"(Kendaraan) bukan rombongan inti pengawalan, tetapi ini rangkaian 'liar' yang diduga memaksa masuk ikut. Sudah kami cek dan kendaraan itu (sedan Audy A8) bukan masuk rombongan pengawalan. Sudah kami pastikan, karena rombongan ini dari Jakarta ada kegiatan di Cianjur dan Bandung," terangnya.

Doni mengaku tim sudah mengecek nomor polisi kendaraan sedan Audy A8 itu. Diketahui, plat nomor kendaraan bukan peruntukkannya alias palsu.

"Ini masih kami dalami lagi. Kami sudah turunkan tim tambahan untuk menganalisa kemungkinan-kemungkinan nopol yang digunakan ini," ucapnya.

Bahkan, sebut Doni, sesaat setelah peristiwa tabrak lari, ada masyarakat yang mengejar kendaraan tersebut. Mobil sempat diberhentikan.

"Di dalamnya ada tiga orang. Jadi satu lelaki, satu perempuan, dan anak kecil. Sudah kami identifikasi, tinggal kami cari tahu identitasnya. Ciri-ciri sudah kita dalami karena masyarakat yang spontan mengejar tidak sempat mencatat nama, identitas, dan sebagainya. Ini masih terus kami lakukan pencarian. Mohon doanya mudah-mudahan segera bisa kita ungkap karena sudah mengarah titik terang," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat