KPPU Temukan Harga Beras Di Medan Ada Yang Di Atas HET
![KPPU Temukan Harga Beras Di Medan Ada Yang Di Atas HET](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/cafce85eb1a37bd56faf7f88acc7665c.jpg)
KOMISI Pengawas Persaingan Usaha (kppu) memastikan harga beras di Kota Medan dan sekitarnya masih melampaui HET meski beras impor Bulog sudah masuk pasar.
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Medan Ridho Pamungkas mengatakan, pihaknya telah menelusuri harga beras di Kota Medan dan sekitarnya. Dalam penelusuran tersebut ditemukan bahwa harga beras masih dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Harga beras medium dari Bulog dijual sebesar Rp9.950, tetapi merek lain masih dijual pedagang di atas HET," ungkapnya seusai inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Petisah, Kota Medan, Senin (30/1).
Dalam sidak di Pasar Petisah, Ridho mendapati pedagang menjual beras medium Bulog yang bermerek Beraskita sesuai dengan HET, yakni Rp9.950 per kg. Namun beras medium merek lain dijual setidaknya Rp3.000 lebih mahal dari HET atau sebesar Rp13.000 hingga Rp15.000 per kg.
Hal itu memicu pertanyaan besar bagi Ridho karena meski beras impor Bulog sudah didistribusikan dan kebutuhan sudah dicukupi tetapi harga beras di pasar masih tinggi. Pada akhir Desember 2022, Bulog menyatakan optimismenya harga beras akan turun setelah mereka mendatangkan beras impor.
Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal mengatakan dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, maka harga beras di pasaran akan mengalami penurunan. Hal itu yang menjadi alasan Bulog mendatangkan beras impor sebanyak total 500 ribu ton dari Vietnam, Thailand dan Pakistan. Sebanyak 200 ribu ton diantaranya masuk Indonesia mulai Desember 2022 dan sebanyak 300 ribu ton lainnya didatangkan mulai Februari 2023.
Ridho melanjutkan, temuan-temuan di atas semakin menguatkan keinginan pihaknya menginvestigasi kenaikan harga beras. Dipastikannya temuan ini akan ditindaklanjuti KPPU Kanwil I Medan.
Beberapa waktu lalu, KPPU Kanwil I menyatakan membuka peluang untuk menginvestigasi kenaikan harga beras. Bila ditemukan indikasi kuat dan
cukup bukti, maka masalah ini akan dilanjutkan ke perkara inisiatif KPPU. Praktik kartel sangat mungkin terjadi pada tata niaga beras karena memiliki struktur pasar oligopoli dan dengan sifat harga yang
inelastis. (OL-15)
Terkini Lainnya
Harga Beras Kembali Naik Rp500 per Kilogram di Kuningan
Bank Indonesia DIY: Jaga Stabilitas Harga dengan Memperhatikan Kesejahteraan Rakyat
Demurrage Beras Bulog: Anggota DPR Dorong Pengawasan Teknis Lapangan
Harga Beras Turun 4,4 Persen di Tingkat Grosir hingga Eceran
Ini HET Beras Premium Teranyar Sasar Delapan Wilayah
HET Beras Sulit Turun, Jokowi Ungkapkan Penyebabnya
Bobby Nasution Janji akan Gaji Juru Parkir Rp2,5 Juta Sebulan
Usung Rico-Zaki, Nasdem dan Gerindra Koalisi di Pilkada Medan
Polri Pecat 15 Anggota Polrestabes Medan yang Dirumorkan Buron
15 Personel Polres Medan Masuk DPO Sudah Diberhentikan Tidak dengan Hormat
Wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang sekaligus Edukasi
Polri: Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Rencanakan Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap