Mantan Anggota DPRD Manggarai Timur Diduga Cabuli Balita
![Mantan Anggota DPRD Manggarai Timur Diduga Cabuli Balita](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/15a4a88797cf4486d0bd2e592ba4f018.jpg)
ANAK di bawah usia 5 tahun (Balita) di Kabupaten Manggarai Timur (NTT) mengadu kepada orang tuanya telah mengalami pencabulan. Terduga pelaku adalah tetangga dekatnya berinisial FH. Ia seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur periode 2009-2014 dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
WL, ayah korban, menuturkan peristiwa itu diperkirakan terjadi pada Kamis (26/1). Saat itu, baru lepas beberapa menit dari jam 10, anaknya yang baru berusia 3,5 tahun meminta izin pada ibunya untuk bermain dengan anjing kecil di rumah FH.
"Ibunya yang saat itu sedang masak sambil cuci, mengizinkan putri kami untuk pergi main di rumah tetangga dengan pesan, jangan lama-lama," tutur WL saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (1/2) malam.
Setelah mendapat izin ibunya, putrinya bergegas menuju rumah FH yang letaknya persis di samping rumah korban. "Namun selang 20 menit kemudian, ibunya merasakan firasat buruk lalu panggil anaknya," tutur WL.
Anaknya tak menyahut, ketika ibunya memanggil. Namun, beberapa saat kemudian, ia ditemukan sedang duduk jongkok dengan posisi miring di sudut depan rumah FH sambil menggendong anjing kecil.
Keanehan mulai terlihat pada Rabu siang. Sementara ibunya membersihkan rumput di samping dapur, putri ciliknya terlihat beberapa kali memegang kemaluannya, seperti hendak buang air kecil.
"Ibunya menyuruh ke toilet untuk buang air kecil tapi dia bilang bukan mau buang air kecil. Lalu ibunya suruh pergi cebok sendiri. Tapi setelah cebok, dia masih pegang kemaluannya. Mungkin dia merasakan nyeri," tutur WL.
Selain mengamati tingkah anaknya yang aneh, ibunya juga menemukan dua titik cairan dengan bercak menyerupai darah di dapur. Namun saat itu, ibunya belum mencurigai apa-apa pada anaknya.
Barulah usai mandi, Rabu sore, putrinya kembali memegang kemaluannya seperti hendak buang air kecil. Tiba-tiba ia buang air kecil bercampur darah. Ibunya panik sekaligus mengingatkannya dengan cairan bercampur bercak menyerupai darah yang ditemukan di dapur beberapa saat sebelumnya.
"Apalagi di rumah hanya ada mereka berdua karena saya tinggal jauh. Saya tinggal di tempat kerja, di kecamatan lain," kata WL.
Oleh ibunya, korban segera dibawa ke rumah dokter yang kebetulan tak jauh dari rumah mereka. korban terlihat ketakutan ketika dokter dan ibunya terus menanyakan apa yang dialaminya sehingga terjadi pendarahan. Setelah lama diajak bercerita, akhirnya dia menuturkan peristiwa yang dialaminya.
"Dia ceritakan semua. Semua yang dilakukan FH. Tidak hanya cerita, putri kami ini juga menunjukkan bagaimana tindakan FH padanya," geram WL.
Dalam pengakuannya, putrinya menyebut FH telah mencabulinya saat ia hendak bermain dengan anjing kecil di rumah pelaku. Pengakuan yang mengejutkan ini membuat ledua orangtuanya panik dan marah.
"Namun kami fokus pada upaya menyelamatkan anak kami terlebih dahulu. Makanya, sesuai saran dokter Puskesmas, kami bawa anak kami ke dokter di Ruteng untuk memastikan kondisinya," kata WL.
Hasil pemeriksaan dokter di Ruteng, Manggarai pada Jumat (27/1) menunjukkan adanya luka dan memar pada kemaluan korban. "Dokter di Ruteng memastikan anak kami mengalami tindak kekerasan seksual. Ibunya menangis, saya berusaha menahan rasa sedih dengan terus berusaha menghibur anak kami agar dia tidak trauma," ucap WL menahan amarah.
Selanjutnya pada Sabtu (28/1), mereka melaporkan kejadian itu pada Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Manggarai Timur. Atas pendampingan penyidik dan orangtua, korban pun divisum di RS Pratama Lehong.
"Kami mohon penegak hukum memroses dia sampai tuntas dan korban dihukum seberat-beratnya," harap WL.
FH, terduga pelaku sudah dihubungi melalui selulernya namun belum berhasil mendapatkan tanggapannya. Semwntara Kapolres Manggarai Timur, AKBP I Ketut Widiarta menyebut pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi, termasuk FH.
"FH sudah diperiksa tapi dia belum mengaku. Tapi yang pasti, kami akan terus bekerja mengusut kasus ini sampai tuntas," janjinya.
Kasat Reskrim Jeffri Dwi Nugroho menambahkan pihaknya masih menunggu hasil visum. "Namun menurut dokter, ada kemerahan pada alat kelamin korban," katanya.
Kasus ini, lanjut Jeffri, sedang dalam proses penyelidikan. "Sejauh ini kita masih kumpulkan alat bukti. Kalau untuk ditahan itu pasti jika bukti sudah cukup," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Diduga Cabuli Sejumlah Siswi, Penjaga SD di Semarang Ditangkap
Terkini Lainnya
Terbongkar! Jaringan Sindikat Diduga Terlibat dalam Kasus Video Asusila Ibu dan Anak Kandung
Cabuli 6 Bocah, 2 Kuli Bangunan Diancam Penjara 15 Tahun
DKPP Diharapkan Tegas pada Ketua KPU RI
Pemilik Akun Facebook Icha Shalika di Kasus Ibu Cabuli Anak Mengaku Juga Menjadi Korban Kasus Serupa
Ibu Cabul di Bekasi Ditetapkan Tersangka
Pencabulan Ibu terhadap Anak, Pengamat: Perlu Ada Pengawasan Ketat di Dunia Nyata dan di Dunia Maya
Soal Judi Online, Ketua DPR RI Puan Maharani: Jika Ada Sebutkan Namanya
Farhan Pastikan Kawal Proses Revisi UU Penyiaran
Pemuda Pancasila Jawa Barat Syukuri Banyak Kadernya Jadi Wakil Rakyat
Ronald Tannur Peragakan 41 Adegan Penganiayaan Dini Sera, Banyak Fakta Baru Terungkap
Polisi Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Dini Sera di Lenmarc Mall Surabaya
Legislator: Kuota Gas Melon Sudah Ditetapkan Pemerintah
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap