visitaaponce.com

Ribuan Warga Parepare Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Ribuan Warga Parepare Terdampak Bencana Hidrometeorologi
Tim BPBD melakukan pertolongan terhadap korban bencana hidrometeorologi di Parepare, Sulsel.(DOK BPBD Sulsel)

BENCANA banjir, tanah longsor dan angin kencang yang melanda Kota Parepare, Sulawesi Selatan membuat ribuan orang terdampak.Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Parepare mencatat, bencana hidrometeorologi yang terjadi itu berdampak terhadap 5.292 orang.

Kepala BPBD Kota Parepare, Irma Suryani mengatakan, jumlah tersebut,  berasal dari 1.345 keluarga. "Dampak banjir dan longsor ada di  Kecamatan seperti Ujung, Bacukiki, Bacukiki Barat dan Soreang. Delapan kelurahan di kecamatan tersebut terdampak paling parah," ungkapnya.

Bahkan menurut Irma, hingga Sabtu (4/2), dari data yang terkumpul, ada 13 unit rumah warga hanyut. "Fasilitas umum seperti posyandu dan puskesmas terendam banjir, dan rumah terkena longsor," jelas Irma Suryani.

Sementara itu, BMKG Wilayah IV Makssar menyebutkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras masih berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan beberapa hari ke depan. Diperkirakan, situasi itu terjadi hingga 10 Februari 2023.

BMKG Wilayah IV Makassar menggarisbawahi tujuh daerah di Sulsel yang  berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Bencana bisa berupa banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.

"Jadi berdasarkan dari peringatan stasiun klimatologi di Maros, yang tujuh daerah itu ada Maros, Gowa, Barru, Pangkep, Bone, Takalar, dan Makassar," jelas koordinator bidang data BMKG IV Makassar, Hanafi Hamzah.

Menurutnya, cuaca ekstrem sudah terjadi seiring peringatan dini sejak 1  Februari 2023 lalu. Salah satu dampaknya adalah banjir di Kota Parepare dan Kabupaten Barru. "Jadi hujan deras hingga ekstrim kemarin terjadi di wilayah Pinrang sebelah selatan, lalu Parepare fokusnya, sebelah utara Barru dan sebelah  selatan agak turun intensitas hujan," kata Hanafi.

Ditambahkan, bencana serupa masih berpotensi terjadi di daerah lain beberapa hari ke depan. Terutama di daerah dataran rendah dan daerah aliran sungai, jika hujan lebat bertepatan dengan pasang laut.

"Seperti yang terjadi di Parepare kemarin, banjir terjadi saat air laut sedang pasang sekitar pukul 7 malam, jadi sekitar pukul 11 malam itu banjir mulai surut karena air laut sedang pasang turun," tukas Hanafi. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat