Sugihan Bakal Ditetapkan Jadi Desa Agrowisata Durian
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berencana bakal menjadikan Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, sebagai desa agrowisata. Ini karena di desa tersebut menjadi sentra tanaman durian dan sejumlah buah lainnya.
Tak kurang sekitar 3.000 pohon durian ditanam di kampung tersebut. Selain itu juga terdapat sejumlah buah lainnya antara lain rambutan, kelengkeng, juga durian. Durian di desa itu melimpah, mulai dari yang baru ditanam hingga siap petik, hal ini karena Desa Sugihan memiliki lahan yang subur.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi akan melaksanakan integrasi untuk terwujudnya Desa Agrowisata tersebut. Pemkab pun akan turut membantu melengkapi fasilitas penunjang seperti penerangan dan lain sebagainya.
"Mudah-mudahan dengan panen pada hari ini semua masyarakat di Desa Sugihan, Solokuro, sejahtera, perekonomiannya terus meningkat," kata Bupati saat melaksanakan kegiatan petik buah durian pada, Kamis (9/2).
Kepala Desa Sugihan Husnul Sakin mengatakan beberapa jenis unggulan durian yang ada di desanya yakni Musang King, Montong, Bawor, dan Duri Hitam. Ia juga berharap ke depannya dukungan dari pemerintah untuk menjadikan Sugihan sebagai Desa Agrowisata.
"Harapan ke depan adalah support dan dukungan dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Untuk mensupport, membantu kami, menjadikan wilayah Sugihan menjadi wisata agro," ucap Husnul Sakin.
Baca juga: Pemkab Lamongan Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Ramadan
Salah satu pemilik kebun durian, Tatok, mengatakan 1 pohon duriannya dapat menghasilkan buah rata-rata 20 butir seberat rata-rata 3 kg, dengan pembeli dari berbagai daerah seperti Surabaya, Bojonegoro, Babat, juga Mojokerto.
"Di kebun saya ada jenis montong, masmuar sama ketan, kalau punya Pak Lek itu ada musang king, ada duri hitam," ungkapnya.
Musim panen sekitar bulan Januari sampai Maret dan satu pohon itu kira-kira bisa menghasilkan 20 butir. Kalau rata-rata satu butir beratnya 3 kiloan kan sudah 60 kilo. Per kilonya Rp75 ribu untuk montong, kalau musang king dan duri hitam lebih tinggi lagi. Penjualan itu nggak sampai saya edarkan, kadang orang datang sendiri, ada yang dari Surabaya dari Bojonegoro, Babat, juga kemarin ada yang dari Mojokerto," tutur Tatok.(OL-5)
Terkini Lainnya
Gara-gara Gelombang Panas, Aroma Cuan Durian Thailand tidak Lagi Semerbak Dulu
Sinar Mas Land Berikan Pelatihan dan Pendampingan Petani Rumpin Bogor
Sekjen LHK Tanam Durian di Jombang Pada Penanaman Pohon Dalam Rangka Hari Bakti Rimbawan ke-41
Durian Tinggi Kolesterol Ternyata Mitos
Rebutan 2.024 Durian, Belasan Warga di Jombang Luka-luka
Ini Asal-Usul Batik Durian, Batik Khas Lubuklinggau
Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Kekeringan, Peternak di Pantura Beli Jerami hingga Luar Daerah
Polri Temukan Sembako Kemensos untuk KPM Tak Sesuai
Diduga Tabung Gas Bocor, Dua Rumah di Lamongan Terbakar
Kemarau, Lamongan Panen Jagung Seluas 21 Ribu Hektare
Bupati Yuhronur Bawa Pertumbuhan Ekonomi Lamongan di Atas Angka Nasional
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap