LSD di Kebumen Merebak, 135 Sapi Terinfeksi
![LSD di Kebumen Merebak, 135 Sapi Terinfeksi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/901ad119e0960a7c399d7c3dc8947575.jpg)
KASUS virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit seperti cacar di Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) merebak. Hingga kini, ada 135 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan pihaknya tengah melakukan upaya serius untuk mengantisipasi LSD. "Meski belum ada kasus kematian sapi yang terkena penyakit LSD ini, namun upaya penanganan atau penyembuhan dari penyakit ini harus dilakukan secara serius. Sebab jika tidak, akan merugikan dan merepotkan para peternak sapi," kata Bupati Kebumen, Selasa (21/2).
Dijelaskan oleh Bupati, pemerintah memberikan bantuan kepada peternak dalam proses penyembuhan agar sapi-sapi mereka tetap sehat, gemuk, dan punya nilai jual yang tinggi.
"Tim dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen tengah mengupayakan penyembuhan, dengan melakukan gerakan pembersihan kandang, kemudian vaksinasi, pemberian obat. Termasuk gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyakit," ujarnya.
Menurutnya, virus tersebut ditularkan melalui lalat dan nyamuk, sehingga upaya yang dilakukan salah satunya dengan vaksinasi, pembersihan kandang dan juga pemberian obat.
Subkoordinator Kesehatan Hewan Distapang Kebumen Marti Ike Wahyu Erawati menambahakan, virus atau penyakit ini ditularkan melalui lalat. Dari 135 kasus berdasarkan data terakhir, enam di antaranya dinyatakan sembuh, kemudian satu ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan nol kematian.
"Virus ini ditularkan melalui lalat, di Kebumen sendiri sudah ada 135 kasus, paling banyak terjadi di Kecamatan Buluspesantren, ada 102 kasus," jelasnya.
Hingga kini, upaya pembersihan kandang dengan cara Fogging belum disarankan oleh Balai vektor, Karena dosis insektisida pada lalat lebih tinggi daripada pada nyamuk. Kemudian belum ada uji klinis dampak fogging pada lalat kaitan dengan keamanan pada manusia, hewan dan lingkungan.
"Dampak pada nyamuk terbukti membuat nyamuk dilingkungan tersebut menjadi resisten dan kontraproduktif dengan program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dari Puskesmas atau Dinkes," jelas dia.
B2P2VRP Salatiga, lanjutnya, tidak merekomendasikan fogging lalat. Caranya cukup dengan memutus rantai perkembangan biakan lalat, dengan membersihkan lingkungan, menyiram dengan air panas tempat bertelurnya lalat atau berkembangbiaknya lalat, membuang kotoran ternak di tempat
lapang yang terkena matahari langsung dan seterusnya.
"Pemkab telah membuat Gerakan Kebersihan Kandang (Gersidang) secara serentak di seluruh Wilayah Puskeswan sebagai solusi, termasuk pemberian vaksinasi," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Puluhan Ekor Sapi di Kabupaten Trenggalek Terserang Wabah LSD
Terkini Lainnya
Polisi Sebut Peredaran Narkoba Jenis LSD Sasar Remaja
Polda Metro Jaya Tangkap Satu Kurir Narkoba Jenis LSD dari Jerman
500 Ribu Dosis Vaksin LSD Tiba di Indonesia
Nihil Kasus PMK dan LSD di Tasikmalaya
Cegah Wabah Penyakit, Pemkab Tuban Gelar Operasi Pasar Hewan
LSD Serang 21 Hewan Ternak di Depok
Penjualan Kurban di OKU Anjlok Akibat Penyakit Lato-Lato
Idul Adha, Waspadai 3 Penyakit Ini Sebelum Membeli Hewan Kurban
25 Sapi di Bangka Tengah Terkena Penyakit LSD
Seratusan Ekor Sapi di Cianjur Kena Penyakit 'Lato-lato'
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap