visitaaponce.com

Beras Bulog Langka di Pasar Pidie dan Pidie Jaya

Beras Bulog Langka di Pasar Pidie dan Pidie Jaya
Ilustrasi: Pekerja sedang beraktivitas di gudang Bulog Dayah Teungoh, Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

BERAS Bulog langka di pasar Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Padahal Perum Bulog Sigli SPHP mulai tiga pekan terakhir (Rabu, 7 Februari 2023) telah mengelontorkan sekitar 800 ton beras murah medium ke pasaran di dua kabupaten tersebut.

Dari 1.000 ton beras impor yang dipasok ke gudang Bulog Sigli, berarti sekitar 200 ton lagi yang belum disebar ke pasaran. Pelepasan beras untuk menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dilakukan melalui mitra Bulog.

Aneh, beras medium Bulog murah sesuai harga HET Rp9.950 per kg itu sulit dicari di pasaran Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Tidak diketahui dimana atau kemana bahan pokok pangan tersebut dijual.

Media Indonesia, sejak sepekan terakhir hingga Selasa (28/2), sudah mencari toko atau warung tempat pengecer beras murah itu. Tapi keberadaannya sangat langka dan sulit menemukan spanduk yang menjelaskan tersedianya beras SPHP operasi pasar tersebut.

"Saya mendapat informasi ada beras murah Bulog disebarkan seharga Rp9.950 per kg. Setelah saya ke pasar tidak mendapatinya" kata Farida, seorang perempuan yang ditemui di Pasar Sigli, Ibu Kota Kabupaten Pidie.

Semrawutnya operasi pasar itu kemungkinan karena ada pihak yang bermain. Apakah pihak yang berwenang mendistribusikan beras murah itu, distributor, toko, pedagang pengecer atau pihak mitra Bulog lainnya.

Baca juga: Operasi Pasar Bulog Belum Mampu Turunkan Harga Beras di Pidie

Bebeberapa modus yang rawan dilakukan mafia beras antara lain yaitu mengemas ulang dari karung beras Bulog medium ke karung beras premium. Lalu dijual dengan harga premium yang lebih tinggi. Bisa juga dilakukan pengoplosan Bulog berkelas premium yang ditulis medium untuk dimasukkan ke dalam kemasan lebih mewah. Sehingga pelaku menjual beras itu dengan harga premium.

Hal itu sering dilakukan mitra nakal untuk memperoleh keuntungan berlipat ganda yaitu dari tarif HET Rp9.950 per kg, dijual menjadi Rp12.000-14.000 per kg.

"Perum Bulog Pusat jangan diam dengan kondisi ini. Harus menindak tegas kalau ada yang bermain di tengah situasi harga beras mahal. Ini mengundang penderitaan masyarakat dan berujung mengganggu kestabilan negara" kata Zikri, pemerhati masalah sosial masyarakat di Pidie.

Menurut penelusuran Media Indonesia, jalur penyaluran beras Bulog itu antara lain adalah kilang padi, pasar tradisional, kilang modern, distributor besar yang memiliki jaringan penjual. Itu sesuai penuturan Pemimpin Cabang Bulog Sigli, Muammar, kepada Media Indonesia beberapa waktu lalu.

"Di setiap toko, pengecer wajib memasang spanduk SPHP dengan mencantumkan harga Rp9.950 per kg," kata Muammar.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat