visitaaponce.com

Sumbar Optimistis Menjadi Produsen Utama Madu Trigona

Sumbar Optimistis Menjadi Produsen Utama Madu Trigona
Seorang peternak madu Galo-Galo, Erphit, memanen madunya menggunakan selang, di Nagari Tabek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.(ANTARA/IGGOY EL FITRA)

WAKIL Gubernur Sumbar Audy Joinaldy optimistis Sumatra Barat bisa menjadi produsen utama madu trigona (Galo-Galo) di Indonesia. Ia memastikan bahwa program bantuan budidaya lebah madu Galo-Galo yang intensif digulirkan dalam dua tahun terakhir, akan terus dilanjutkan karena terbukti memberikan hasil positif bagi para petani hutan dan kelompok perhutanan sosial di Sumbar.

"Bukan sesuatu yang mustahil menjadikan Sumbar sebagi produsen utama lebah madu galo-galo di Indonesia," ujar Wagub pada penutupan Sekolah Lapang Budidaya Lebah Madu dan Perbanyakan Koloni di Padang Pariaman baru-baru ini.

Audy menyampaikan, saat ini Sumbar merupakan salah satu provinsi yang paling agresif dalam pembudidayaan lebah madu Galo-Galo. Program pengembangan budidayanya juga terus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak sekadar membagikan bantuan berupa stup lebah madu, juga diiringi dengan pelatihan budidaya dan pengembangan hilirisasi produk.

Baca juga: Konsumsi Madu saat Puasa Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh

"Terbukti Kelompok Tani Hutan mampu mengembangkan sendiri usaha budidaya lebah madu Galo-galo. Meningkat dari hanya memanen madu, hingga mampu melakukan perbanyakan koloni, bahkan hilirisasi produk hasil budidaya," terangnya.

Dikatakan Wagub, dampak nyata pergerakan ekonomi masyarakat petani hutan yang dihasilkan dari program budidaya lebah madu Galo-Galo sudah mulai terasa. Dengan harga per liter saat ini berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta, budidaya menurutnya terbukti menggerakkan ekonomi secara riil.

Baca juga: Madu Manuka dari Selandia Baru Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Mendukung pernyataan Wagub, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozawardi menerangkan, berdasarkan rilis BPS, budidaya lebah madu Galo-Galo berhasil mendorong peningkatan pendapatan petani hutan hingga 11% pada 2022.

Tak hanya itu, Dinas Kehutanan mencatat dukungan stup lebah madu Galo-Galo yang diserahkan setiap tahunnya juga selalu meningkat. Dimulai dengan penyerahan total bantuan sebanyak 2.300 stup pada 2021, pada 2022 distribusi bantuan stup lebah madu meningkat hingga 3.500 stup. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat