visitaaponce.com

Jelang ASEAN Summit, BI NTT Beri Pelatihan ke UMKM

Jelang ASEAN Summit, BI NTT Beri Pelatihan ke UMKM 
Seorang pejalan kaki melintas di depan sebuah baliho bergambar logo ASEAN serta sejumlah bendera negara-negara anggota.(ANTARA/WIDODO S JUSUF)

BANK Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar sejumlah rangkaian kegiatan di Labuan Bajo, Manggarai Barat dalam rangka persiapan ASEAN Summit 2023.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Donny Heatubun mengatakan sejak beberapa hari terakhir, pihaknya menggelar pelatihan bagi 112 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang akan menjadi pendukung sektor pariwisata.

"Dalam upaya persiapan ASEAN Summit 2023, BI NTT bekerja sama dengan sekretariat bersama pariwisata, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, Bank NTT sebagai bank RKUD dan Perumda Bidadari melakukan front-loading kesiapan ASEAN Summit 2023 dengan menggelar serangkaian kegiatan di Labuan Bajo," katanya di Kupang, Selasa (21/3).

Baca juga: Kemendag akan Perkuat UMKM Mengakses Pasar Luar Negeri

"Materi pelatihan disinergikan dengan program pengembangan UMKM Bank Indonesia 2023 dan kurikulum pengembangan SDM sektor pariwisata untuk lima destinasi pariwisata super prioritas yaitu digital marketing, peningkatan kapasitas dengan menggunakan marketplace, halal dan local value chain, QRIS, BI-YES, Inspirational Talk dan Success Story UMKM NTT di bidang wastra, kuliner, kriya dan desa wisata," ujarnya lagi.

Lead SME Development Shopee Indonesia Harsi Annisa yang juga hadir pada kegiatan tersebut memberikan sejumlah tips agar barang yang dipasarkan secara daring dan menarik konsumen, yakni memberikan deskripsi toko dan produk yang informatif, penggunaan warna background dan model pada foto produk dan memahami tahapan psikologi pembeli.

Baca juga: BRI Insurance Tegaskan Komitmen Bantu Proteksi UMKM di Kendari

Marketing Consultant Jimmi Mohtar yang juga menjadi salah satu pembicara saat pembukaan kegiatan tersebut mengatakan untuk pemasaran digital seperti desa wisata maupun UMKM pendukung sektor pariwisata, perlu memanfaatkan media sosial.

Sementara itu, Senior Analyst Departemen Ekonomi Keuangan Syariah-BI, Misha Nugraha Ramadhan mengatakan, industri halal memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia, karena mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, foreign direct investment (FDI) dan substitusi impor, akan berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar US$5,1 miliar.

Menurut dia, kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam ekonomi syariah global. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat