visitaaponce.com

Nucleus Farma Perkuat Program Penurunan Stunting Nasional

Nucleus Farma Perkuat Program Penurunan Stunting Nasional
CEO Nucleus Farma dikukuhkan sebagai Kakak Stunting oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.(Dokumentasi pribadi.)

KEGIATAN percepatan penurunan angka stunting semakin giat dilakukan oleh pemerintah. Stunting ialah kekurangan gizi kronis dalam waktu jangka panjang sehingga mengakibatkan pertumbuhan pada anak menjadi terganggu. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak normal di usia tumbuh dan kembang. 

Kepala BKKBN Sulawesi Utara (Sulut) Diano Tino Tandaju mengatakan bahwa selain kondisi anak stunting seperti pendek, kondisi perkembangan dan pertumbuhan otak pada anak pun dapat menjadi buruk. Karenanya, BKKBN sangat memperhatikan 1.000 hari pertama kehidupan. "Setiap ibu hamil perlu mendapatkan gizi yang cukup agar anak yang dilahirkan tidak stunting," ujar Diano dalam suatu podcast, Manado, Sulut.

Proses itu, lanjut Diano, tidaklah mudah. Itu memerlukan kolaborasi aktif, mulai dari pemerintah daerah, pusat, akademisi dari perguruan tinggi, komunitas, dan pelaku usaha yang berkontribusi dalam program mencegah stunting. Salah satu perusahaan yang selalu turut berkontribusi dalam program kesehatan nasional ialah PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) yang memproduksi produk-produk berbahan dasar alami asli Indonesia dengan produk-produk unggul untuk program stunting. Harapan besar dengan kolaborasi ini dapat mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

Baca juga: Anne Targetkan Purwakarta Nihil Stunting pada 2024 

Dalam kesempatan tersebut, CEO Nucleus Farma Edward Basilianus juga menambahkan bahwa kondisi malanutrisi pada anak-anak dan orang dewasa menjadi salah satu pemikiran khusus dalam mengembangkan produk inovasi untuk kondisi ini. Sumber pangan yang ada dapat dijadikan asupan yang cukup, tetapi perlu tambahan dari produk dengan teknologi terkini menjaga kondisi protein dengan kadar tinggi dan stabil. 

Nucleus Farma membuat produk yang cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak, yakni Onoiwa for kids dengan kandungan ekstrak ikan gabus/Channa striata, daun kelor/Moringa oleifera, dan temulawak/Curcuma xanthorrhiza dengan rasa yang dapat disukai anak-anak. Kombinasi ini sangat bagus untuk masa pertumbuhan, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki asupan dan gizi pada anak, bekerja secara sinergis dalam mempertahankan serta membantu meningkatkan kesehatan tubuh.

Baca juga: Serius Cegah Stunting, Tanah Datar Datangkan Ahli Gizi

Onoiwa MX for kids, lanjut Edward, setara dengan tujuh telur. Kesetaraan ini sangat membantu anak-anak yang sulit makan dan membutuhkan gizi yang baik. "Produk Nucleus Farma sangat memperhatikan proses sehingga zat aktif tetap stabil. Salah satu teknologi yang digunakan ialah biotechnology LTLP (low temperature and low pressure) yang canggih, sehingga Nucleus Farma menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang bisa menghasilkan produk ekstrak Channa striata berkualitas dari ekstraksi LTLP sehingga bisa mempertahankan zat aktif alami," paparnya.

Protein dalam ekstrak Channa striata sangat baik dibutuhkan pada masa tumbuh dan kembang anak. Ekstrak Moringa oleifera yang dikenal sebagai magic plant dengan kaya akan gizi serta mineral membantu pertumbuhan anak. Ekstrak Curcuma xanthorrhiza dengan kandungan kurkumin dapat memperbaiki nafsu makan pada anak.

Nucleus Farma sangat memperhatikan kondisi stunting di Indonesia dan selalu berupaya yang terbaik untuk program kesehatan nasional dengan memberikan donasi secara rutin sejak 2020. Salah satunya di Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan, mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di daerah, dan berkolaborasi dengan pemerintahan juga universitas. Edward yang juga pengurus GP Jamu diberikan amanah baru yakni dikukuhkan sebagai Kakak Stunting oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan kepala BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju. Dengan amanah baru ini, Edward diharapkan aktif mengampanyekan serta promosi kesehatan sehingga angka stunting dapat berkurang dengan signifikan serta menciptakan generasi bebas stunting. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat