visitaaponce.com

Pacuan Kuda Jadi Daya Tarik Wisata di Agam dan Bukittinggi

Pacuan Kuda Jadi Daya Tarik Wisata di Agam dan Bukittinggi
Lomba pacuan kuda di Sumatera Barat(MI/Yose)

Lomba pacuan kuda yang digelar di Galanggang Bukik Ambacang, Bukittinggi, Minggu (19/3) kemarin, selain ajang kompetisi dan hiburan bagi masyarakat, juga menjadi daya tarik wisata andalan di Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Bupati Agam Andri Warman mengatakan, pacuan kuda ini mengundang animo tinggi bagi masyarakat untuk datang menyaksikannya.

“Pacu kuda ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Agam dan Bukittinggi, karena rutin dilaksanakan sejak dari dulu,” ujarnya.

Dikatakan, kuda telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kabupaten Agam dan Bukittinggi, bukti nyatanya adalah, hingga saat ini kita masih bisa melihat bendi. Keberadaan bendi di Agam dan Bukittinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.

Baca juga: Wisata Seru di Lima Kota Kelahiran Pahlawan Nasional

“Oleh sebab itu, diharapkan event ini juga bisa menjadi daya tarik wisata, dan menjadikan pacu kuda ini sebagai even tahunan,” ujarnya.

Kegiatan pacuan kuda yang dilaksanakan di Galanggang Bukik Ambacang menjadi ajang hiburan dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar.

“Selain ajang perlombaan, pacu kuda juga menjadi hiburan bagi masyarakat setempat,” ujarnya.

Baca juga: Bukittinggi Pecahkan Rekor Muri Lewat Teh Telur

Dikatakan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang ikut menonton pacuan kuda. Ditambah tidak ada pungutan biaya untuk masuk dan melihat pacuan kuda ini alias gratis.

Dampak Ekonomi

Menurutnya, selain ajang perlombaan dan hiburan, pacu kuda ini juga memberikan banyak manfaat kepada masyarakat disekitar, salah satunya di sisi ekonomi. Dengan adanya event ini, maka dapat menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar.

“Banyak UMKM, penjual makanan dan minuman, pakaian, aksesoris, mainan dan lainnya yang mendapatkan omset lebih dari hari-hari biasanya,” jelasnya.-

Event pacu kuda merupakan tradisi masyarakat Minangkabau, khususnya di Agam dan Bukittinggi, sehingga pacu kuda yang diselenggarakan saat ini menjadi pusat perhatian warga.

“Awalnya hanya sebagai permainan masyarakat Minangkabau, pacuan kuda bermetamorfosis menjadi olahraga nasional yang berorientasi prestasi sekaligus sport tourism,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti, saat pembukaan Open Race Pacuan Kuda Agam-Bukittinggi Cup Tahun 2023.

Edi Busti yang sekaligus selaku Ketua Umum KONI Agam itu mengatakan, kegiatan pacuan kuda ini sebagai wujud pelestarian budaya oleh masyarakat di Kabupaten Agam.

Olahraga Potensial

Selain sport industries, ulasnya, KONI Agam mendorong agar setiap pengurus cabang (pengcab) aktif untuk menyelenggarakan event dan turnamen atau one cabor one event.

“Kami meyakini jika seluruh pengcab aktif mengadakan event maka, akan terbentuk sebuah big data atlet, wasit, dan pelatih yang akan menjadi tulang punggung kemajuan olahraga kedepan,” katanya.

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi penawar dan penghibur bagi masyarakat yang haus akan hiburan, karena selama lebih 2 tahun pergerakan dibatasi akibat pandemi covid-19.

“Sedangkan, dari segi pariwisata, event ini diharapkan mampu berkontribusi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Sumatra Barat, khususnya ke Agam dan Bukittinggi. Sejalan dengan Visit Beautiful West Sumatera 2023 yang telah dicanangkan oleh Pemprov Sumbar,” tandasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat