visitaaponce.com

Gencarkan Program Isi Piringku untuk Cegah Stunting

Gencarkan Program Isi Piringku untuk Cegah Stunting
Gencarkan Program Isi Piringku untuk Cegah Stunting(Dok. Ist)

TARGET penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 menjadi program prioritas pemerintah saat ini. Program Isi Piringku diluncurkan di beberapa sekolah Muhammadiyah di Klaten, Wonosobo, Surakarta di Jawa Tengah. Program itu merupakan kerjasama Danone Indonesia dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah yang bertujuan untuk mencegah stunting melalui perbaikan gizi.

Penguatan program Isi Piringku diharapkan bisa memberikan edukasi lebih lanjut ke masyarakat akan porsi yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari.

"Danone terus berkomitmen untuk mencegah upaya stunting tentu tidak hanya dengan produk sehat kami seperti Aqua, SGM dan produk lainnya tetapi kami juga membuat program edukasi," kata Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Naikkan Angka Kemiskinan

Ketua Program Aku Suka Isi Piringku SD MPKU PP Muhammadiyah Emma Rachmawati mengungkapkan studi status gizi Indonesia 2022 yang mendapati bahwa kasus stunting dan gizi masih menimpa 21,6 persen populasi di Indonesia dan Jawa Tengah. Sedangkan tren status gizi balita di Indonesia yakni 3,5 persen balita kelebihan berat badan, 17,1 persen kekurangan berat badan dan 7,7 persen balita mengalami penurunan bobot tubuh secara berkelanjutan.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan non formal PP Muhammadiyah, Didik Suhardi anak-anak yang terjangkit stunting akan mengganggu produktivitas. Stunting mengurangi daya serap dan pertumbuhan fisik. Pengentasan stunting tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, tetapi diperlukan kerjasama semua pihak, termasuk swasta guna mendukung program tersebut.

Baca juga: Orangtua Diingatkan Terapkan Asah, Asih, Asuh di 1.000 HPK

"Kami berharap bisa diperluas di kabupaten/kota lain karena memang angka stunting di beberapa daerah cukup tinggi dan tidak bisa diserahkan ke pemerintah saja," kata Didik.

Dia mengatakan, stunting terjadi bukan karena asupan gizi yang tidak seimbang atau masalah ekonomi tetapi juga pola hidup dan infrastruktur yang buruk. Dia melanjutkan, banyak yang menderita stunting juga karena gaya hidup yang kurang bagus.

Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting

Dosen peminatan gizi kesmas FIKES Universitas DR. HAMKA Jakarta, Nur Asiah menjelaskan, porsi isi piringku memiliki komposisi 2/3 makanan pokok, 2/3 sayuran, 1/3 lauk pauk dan 1/3 buah-buahan. Asupan makanan bergizi menjadi penentu tumbuh kembang anak di masa depan. 

Menurutnya, stunting membuat anak gagal tumbuh baik dari sisi fisik, perkembangan kognitif hingga menimbulkan penyakit degeneratif di masa depan. Asupan gizi seimbang penting untuk memenuhi nutrisi mengingat anak sedang aktif dengan kegiatan sekolah, les, olahraga dan aktivitas lainnya. Asupan gizi yang baik mendukung pertumbuhan anak agar sehat, cerdas dan produktif sesuai dengan harapan semua orang tua.

"Dan ini menjadi harapan kita karena kita akan menjadi bonus demografi. Tentu kualitas tetap harus dikedepankan di samping kuantitas," katanya. (RO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat