visitaaponce.com

Ledakan di Dumai, Pengamat Sistem Keamanan Kilang Pertamina Buruk

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai sistem keamanan kilang minyak Pertamina terindikasi buruk. Ini terlihat dari rentetan kecelakaan yang terjadi di kilang perusahaan minyak negara tersebut.

Belum genap sebulan kebakaran Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta Utara pada, Jumat (3/3), terjadi ledakan dan kebakaran di area gas compressor Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4) malam. Insiden di Dumai ini menyebabkan sembilan pekerja mengalami luka-luka.

"Kalau ada kecelakaan yang berulang atau beruntun, mengindikasi sistem keamanan kilang Pertamina itu amat buruk," kata Fahmy saat dihubungi wartawan, Minggu (2/4).

Baca juga: Polda Riau selidiki kebakaran di Kilang Pertamina Dumai

Ia menuding Pertamina tidak menerapkan health, safety, security, and environment (HSSE) kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sesuai standar internasional yakni zero accident atau kecelakaan nihil.

Fahmy mencontohkan seperti keamanan kilang yang ada di Arab Saudi atau di negara Eropa yang minim kecelakaan. Meskipun ada kecelakaan di kilang, itu berasal dari serangan rudal oleh oknum tertentu, seperti yang terjadi di Kilang Aramco, Saudi Arabia, pada tahun lalu.

Baca juga: Korban Luka dalam Ledakan Kilang Pertamina di Dumai Jadi 9 Orang

"Sistem pengamanan kilang berstandar internasional juga dilakukan secara berlapis. Ketika ada percikan api, bisa segera dimatikan. Intinya mencegah kebakaran yang besar," ungkap Fahmy.

Mengabaikan Audit

Fahmy juga menuding Pertamina mengabaikan audit keamanan kilang secara rutin Menurutnya, audit internal dan eksternal terhadap aset-aset vital perseroan harus dilakukan secara intens.

"Mungkin mereka tidak melakukan audit secara berkala untuk melihat peralatan atau alat operasi mana yang masih layak digunakan atau diganti. Direksi Pertamina seperti abai terhadap keamanan kilang ini," tukasnya.

Ia pun meminta agar direksi dan komisaris Pertamina bertanggun jawab penuh atas insiden ledakan kilang di Dumai. Menurutnya, rentetan kecelakaan kilang bukan hal sepele dan menyebabkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat.

"Direksi dan komisaris Pertamina harus bertanggung jawab karena abai terhadap keamanan kilang. Mereka harus mundur, atau kalau perlu diganti karena kerugian yang dialami besar," pungkasnya.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat