visitaaponce.com

Banjir Rob Menjadi Ancaman Serius untuk Area Wisata di Pantura

Banjir Rob Menjadi Ancaman Serius untuk Area Wisata di Pantura
Terminal perahu untuk mengangkut warga yang hendak menuju Desa Senik.(MI/AKHMAD SAFUAN)

BANJIR rob yang kerap melanda pantura Jawa Tengah menjadi ancaman serius bagi area wisata di pantai yang menjadi rusak.

Dari pantauan Media Indonesia pada Jumat (12/5), banjir rob hingga kini masih merendam beberapa daerah pantura seperti Pekalongan, Semarang, dan terparah dengan ketinggian capai 100 centimeter di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Akibat rob tersebut, area pantai di Kabupaten Demak mengalami kerusakan cukup parah hingga pelancong memilih mengurungkan niat berkunjung.

Pantai yang terdampak, antara lain Pantai Morosari (Kecamatan Sayung), Pantai Gelagah Wangi (Kecamatan Karangtengah), dan Pantai Bandengan Morodemak (Kecamatan Bonang).

Baca juga:  Rob di Semarang Sebabkan Banyak Perusahaan Pindah dari Pantura

"Sekarang banyak wisatawan enggan ke sini, karena tempatnya hancur akibat rob yang terus merendam kawasan wisata Pantai Morosari," kata Rahman, penyedia jasa perahu wisata di Pantai Morosari.

Wisatawan yang berkunjung ke Demak, sekarang ini hanya untuk keperluan ziarah ke Makam Terapung Syekh Mudzakir dan tidak lagi mampir ke Pantai Morosari. Hal itu diungkapkan Sobari, pemandu wisata religi di Demak.

"Peziarah hanya sampai Jembatan Bedono lalu naik perahu ke makam tanpa mampir ke Morosari yang hanya berjarak satu kilometer," imbuhnya.

Namun, pantai masih tetap menarik bagi wisatawan, karena memiliki hutan mangrove. Beberapa hutan mangrove di pantai ada di Senik, Sayung, Gelagah Wangi, dan Karangtengah.

Baca juga: Banjir Rendam Belasan Rumah dan 10 Hektare Sawah di Desa Sambo

Sementara itu banjir rob diperkirakan masih akan berlangsung hingga Selasa (16/5). Warga yang langganan kena banjir di Pekalongan, Semarang, dan Demak memilih tetap siaga, karena khawatir banjir rob datang cukup besar.

"Kita siaga penuh setiap hari, karena wilayah kami langganan banjir rob," ungkap Sunardi, warga Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Demikian juga diungkapkan Slamet, warga Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Untuk mengantisipasi banjir rob, di wilayahnya dilakukan patroli setiap hari di tanggul pantai. "Kita khawatir ada kebocoran atau jebol," ujarnya.

Sementara itu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana mengungkapkan progres pembangunan tanggul laut di wilayah Tambaklorok, Semarang saat ini mencapai 15% di sisi timur.

Kepala BBWS Pemali Juwana, Harya Muldianto mengatakan untuk pembebasan lahan sudah tuntas, sehingga pengerjaan sudah bisa dimulai dari kedua sisi, timur dan barat, dan diharapkan semakin memudahkan dan mempercepat penyelesaian. "Paling tidak tahun ini bisa menutup tanggulnya," tambahnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat