visitaaponce.com

Jalan Provinsi Rusak, Rombongan Gubernur NTT Terjebak Lumpur

Jalan Provinsi Rusak, Rombongan Gubernur NTT Terjebak Lumpur
Mobil Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat melintas di jalan rusak di Kabupaten Manggarai.(MI/Yohanes Manasye)

MINGGU (14/5) sore, mobil rombongan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyeberangi Jalan Sambor - Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT. Mobil patwal yang berada di depan mobil dinas gubernur sempat tertahan di gundukan lumpur jalan, tepatnya di Desa Nggalak. 

Sejumlah warga berdiri di pinggir jalan menyaksikan mobil rombongan gubernur yang melintas. 

"Ini ada titip pesan untuk Bapak Gubernur," kata Galdianus Adon, salah seorang warga Tureng, Desa Nggalak. 

Baca juga: Menparekraf: KTT ASEAN Berdampak Positif pada Perekonomian Labuan Bajo

"Mudah-mudahan ke depannya diperhatikan oleh Bapak Gubernur karena katanya ini jalur provinsi. Jalan provinsi semacam kubang kerbau. Kalau musim hujan, susah payah. Ada kendaraan yang terpaksa bermalam di sini," katanya. 

Jalan Sambor-Kajong termasuk dalam ruas jalan provinsi yang terbentang dari Simpang Nggorang di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga Simpang Kedindi, Reok, Kabupaten Manggarai. Untuk di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, pengerjaan hotmix hampir rampung. 

Kondisinya sangat terasa berbeda ketika memasuki wilayah Kabupaten Manggarai. Sepanjang 49 kilometer jalan yang terbentang dari Kecamatan Reok Barat hingga Kecamatan Reok mengalami kerusakan yang kian parah karena belum mendapat jatah perbaikan. 

Baca juga: Kemarau, Hampir Seluruh Wilayah NTT Rawan Karhutla

"Kalau Manggarai Barat, Labuan Bajo itu jalannya hotmix semua. Kalau di jalan itu, saya tidur pulas. Begitu masuk di perbatasan (Manggarai), saya merasakan penderitaan lahir batin," kata Viktor. 

Ia mengaku pernah berjanji menuntaskan semua jalan provinsi hingga 2022. Namun, ia mengaku kesulitan anggaran untuk mewujudkan janjinya. 

"Janji ya tapi atur uangnya kan nggak gampang. Namanya juga kita persiapkan anggaran, tidak sesederhana itu," katanya. 

Meski sulit, Viktor terus berusaha mencari solusi agar seluruh jalan provinsi bisa diperbaiki. 

"Kita bangun. Kasian masyarakat," katanya. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar memberikan bantuan penanggulangan jalan rusak, termasuk jalan yang melintasi Sambor-Kajong-Kedindi. 

"Saya tidur di sini, masa saya lupa (jalan) ini," katanya. 

Viktor menyebut, saat awal dirinya bersama Wakil Gubernur, Yosef Nae Soi, memimpin NTT pada 2018, terdapat 1.500 kilometer jalan dalam kondisi rusak parah. Hingga saat ini, pihaknya sudah memperbaiki 1.000 kilometer. 

Ia menyebut, jalan yang telah ia perbaiki sama seperti jalan Anyer Panarukan yang dibangun pada masa Herman Willem Daendels menjabat Gubernur Hindia Belanda. 

"Ini Daendels yang sebenarnya," kata Viktor menunjuk dirinya sendiri. 

Dengan memperbaiki 1.000 kilometer jalan, NTT menempati posisi ketiga provinsi dengan percepatan infrastruktur dan baru-baru ini mendapat reward sebesar Rp3 miliar dari Kementerian PUPR. 

Pastor Paroki Kajong, Romo Bernardus Palus, berharap Gubernur Viktor, yang baru pertama kali melintasi jalan itu, akan meninggalkan jejak pembangunan, terutama perbaikan jalan. 

"Dengan dia sudah melewati jalan itu, dia membagi berkat bagi kami. Saya yakin berkat itu membekas. Semoga dia meninggalkan jejak kaki. Itu harapan kami semua," ujar Bernardus. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat