Karungut, Seni Lisan Klasik Dayak yang Masih Mengudara di RRI Palangka Raya
![Karungut, Seni Lisan Klasik Dayak yang Masih Mengudara di RRI Palangka Raya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/6efbe3685d02af5a44fac2706b95fe4e.jpg)
LEMBAGA Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya berkomitmen untuk melestarikan musik kesenian Karungut lewat siaran Programa 4.
Karungut merupakan kesenian musik tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan Tengah berupa syair atau pantun yang dilagukan menggunakan bahasa Dayak.
Pada umumnya, Karungut diiringi oleh alat musik Japen, Katambung, Gong, dan Suling. Bahkan seiring perkembangan zaman dapat diiringi dengan organ.
Baca juga : Lagi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pembangunan Daerah dari Bappenas
Kepala LPP RRI Palangka Raya Dwi Korianingsih mengatakan, pihaknya memberikan ruang berkreasi bagi musisi Karungut setiap Rabu pukul 19.30-21.00 WIB untuk tampil di instansi yang dibinanya.
"Sebagai komitmen, kami berikan ruang bagi musisi Karungut untuk tampil di RRI Palangka Raya," ujar Dwi Korianingsih, Kamis (18/5).
Baca juga : Rilis Buku ABCDX, Warga tidak Perlu Khawatir dengan Lahirnya Teknologi Mutakhir
Wanita kelahiran Banjarmasin ini juga mengajak masyarakat untuk terus melestarikan Karungut dengan mendengarkan Programa 4 RRI Palangka Raya.
"Masyarakat dapat mendengar Karungut melalui Programa 4 di 95,1 FM atau melalui aplikasi RRI Play go," tambah Dwi Korianingsih.
Sementara itu, Noryani, Ketua Sanggar Karungut dan Deder Guru-guru Kalteng Harati Berkah sangat berterima kasih terhadap LPP RRI Palangka Raya yang telah memberikan ruang untuk tampil.
Baginya, Karungut merupakan musik yang menginspirasi dirinya sebab sangat kental dengan nasehat. Tak hanya itu, Karungut menjadi sarana berekspresi lewat syair.
"Pada zaman dahulu Karungut biasanya dilantunkan oleh para ibu untuk menidurkan anak-anaknya dan hiburan di ladang," ungkap Noryani.
Hal senada juga dikatakan Ilok seorang musisi Karungut. Menurutnya, Karungut merupakan jati diri masyarakat Dayak, sehingga anak muda perlu untuk mempelajarinya.
"Jangan malu untuk belajar Karungut, karena ini merupakan jati diri orang Dayak," pungkas Ilok. (RO/Z-5)
Terkini Lainnya
Musim Penghujan, Ular Marak Masuk Area Rumah Warga di Palangka Raya
Pulau Salat, Jalan Pulang Orang Utan
Usaha Cuci Kendaraan di Palangka Raya bakal Kena Pajak
25 Napi Rutan Palangka Raya Ikut Wisuda Mahasiswa Teologi
Bawaslu Tertibkan 198 Spanduk dan Baliho Caleg di Palangka Raya
200 Karyawan SKS Ikut Vaksinasi Bersama RS Siloam Palangkaraya
2 Kesenian Tradisional Sumedang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda
Edukasi Siswa Cinta Budaya dengan Pagelaran Kolosal
Mendorong Perubahan Melalui Kesenian
Menghidupkan Kembali Seni Kaligrafi dan UMKM di Kampung Lengkong Bersama Seala Syah Alam
Lagu Garuda Pancasila: Pencipta, Lirik, dan Makna yang Terkandung
Orangtua Diingatkan tidak Banyak Mengrkritik Anak yang Sedang Eksplorasi Dunia Seni
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap