Jalur Banjarnegara-KebumenAmbles, Ganjar Siapkan Anggaran Darurat
JALUR alternatif yang menghubungkan Banjarnegara-Kebumen di Desa Pagedongan, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) ambles pada Minggu (7/5) lalu.
Akibatnya, jalur yang ambles tersebut terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat untuk sementara.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, meninjau langsung kondisi jalur yang ambles sedalam 2 meter tersebut. Ganjar mendapati amblesnya jalur itu lantaran intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Banjarnegara.
Baca juga: Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Banjarnegara, Pemprov Jateng Kucurkan Bantuan
Ganjar menyebutkan, pihaknya beserta Pemkab Banjarnegara segera memperbaiki jalan tersebut dengan skema anggaran yang sedang dibuat.
"Tindakan daruratnya sudah bagus, sudah ditangani tinggal sekarang kita siapkan. Apakah itu anggaran perubahan, apakah anggaran kedaruratan untuk segera diperbaiki," ujar Ganjar di Desa Pagedongan, Kamis (25/5).
Dua Desa Terisolir Akibat Jalur Alternatif Ambles
Dalam tinjauannya ke jalur alternatif Banjarnegara-Kebumen via Pesangkalan itu, Ganjar didampingi Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso, BPBD hingga Forkopimda Banjarnegara.
Ganjar menyebutkan, ada dua desa yang sedikit terisolir akibat amblesnya jalan tersebut. Meski demikian, Ganjar menjamin suplai untuk kedua desa tersebut tetap berjalan lancar.
Baca juga: Ganjar Gencarkan Gerakan Penghijauan untuk Cegah Banjir
"Saya ingatkan karena tadi ada laporan kalau ada mobil naik tidak kuat ya bisa dibatasi. Tapi di sana ada dua desa yang butuh suplai, kalau kendaraan tidak bisa lewat mesti disediakan kendaraan four wheel drive," ucap Ganjar.
Baca juga: Raperda Beli Produk Lokal Bisa Turunkan Kemiskinan di Karanganyar
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar jalur rawan itu untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama saat kondisi turun hujan.
Tak hanya itu, Ganjar juga meyakinkan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang dibuat oleh BPBD Banjarnegara telah terpasang. Sehingga jika suatu waktu EWS berbunyi, warga tinggal mengikuti instruksi evakuasi.
"BPBD Banjarnegara juga sudah punya temuan membuat alat itu, harganya tidak mahal. Early warning system yang dibuat kawan-kawan BPBD mirip seperti itu," kata Ganjar.
"Maka ini sebagai EWS untuk masyarakat, sehingga masyarakat terbiasa dengan daerah yang memang rawan bencana," lanjut Ganjar. (Haryanto/HT)
Terkini Lainnya
Mayat Perempuan tanpa Busana dalam Indekos Gegerkan Pati
PDIP Respons Survei Unggulkan Kaesang di Pilkada Jateng
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
Survei LSI terkait Pilgub Jateng, Kaesang Ungguli Ahmad Luthfi
Calon Gubernur Jawa Tengah belum Ada yang Kuat, Raffi Ahmad?
Dana Desa untuk Judi Online, Kades di Brebes Ditahan
Bukan Gubernur, PDIP Hanya Incar Kursi Wagub di Pilkada Jabar
Genjot Sport Tourism di Jateng, Pj Gubernur Jateng Launching Specta 2024
Ganjar Adaptasi Konsep 'Go Green' untuk Pembangunan Jateng 2023
Ganjar Bangun Masjid Agung Jateng di Magelang Sebagai Simbol Kerukunan
Bareng Ibu Hamil dan Menyusui, Ganjar Rayakan Ulang Tahun Megawati
Berkat Kemarahan Ganjar Serta Peran Masyarakat, Jembatan Timbang Bebas Pungli
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap