visitaaponce.com

GGN Jatim Bekali Santri Ponorogo Keahlian Kerajinan Tangan dari Kayu

GGN Jatim Bekali Santri Ponorogo Keahlian Kerajinan Tangan dari Kayu
Pelatihan kerajinan tangan dari kayu yang digelar GGN Jatim(Dok. GGN Jatim )

SUKARELAWAN Gus-Gus Nusantara (GGN) Jawa Timur menggelar santripreneurship bertajuk pembuatan kerajinan tangan dari kayu di Pondok Pesantren Putri Al Amin Hudatul Muna, Desa Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Sejumlah inovasi kerajinan yang diajarkan meliputi stand Al-Quran, kotak tisu, celengan target, asbak kijing, hingga talenan dapur memanfaatkan kayu pinus dan jati belanda.

Kegiatan yang menyasar santri dan santriwati ini dipandu oleh Owner AHD Project (workshop kerajinan kayu) sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna, Tri Maidana Rohman Fuad atau Gus Fuad, Jumat (26/5).

Baca juga : Srikandi Ganjar Lampung Gelar Pelatihan Membuat Bucket Balon

Koordinator Wilayah GGN Jatim Alwy Hasan mengatakan, santri masa kini dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya pandai dalam ilmu agama saja, melainkan juga menempa diri dengan beragam keterampilan supaya terciptanya kemandirian ekonomi.

"GGN Jatim mengadakan kegiatan santripreneur di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna Ponorogo, kami mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kayu," ucap Alwy di lokasi.

Baca juga : Mak Ganjar Kalteng Adakan Posyandu Lansia di Palangka Raya

GGN Jatim turut menyerahkan sejumlah stimulus alat pertukangan guna mendorong produktivitas para santri di workshop AHD Project Ponpes Al Amin Hudatul Muna, meliputi bor listrik, alat planner duduk, dan lainnya.

AHD Project merupakan workshop kerajinan yang didirikan sejak masa pandemi Covid-19 sebagai wadah menggali dan mengembangkan potensi diri para santri Ponpes Al Amin Hudatul Muna Ponorogo.

Produk kerajinan dari kayu adalah salah satu dari sekian banyak peluang ide bisnis yang kini menjadi sebuah tren dan diminati segala kalangan karena punya sisi unik, lebih tahan lama, dan ramah lingkungan. 

Menurut Alwy, setelah adanya pelatihan itu, para santri milenial dapat lebih mengembangkan inovasinya serta memahami peluang atau pangsa pasar sehingga menjadi bekal wirausaha di masa mendatang. 

"Harapan kami adalah santri-santri di Pondok Pesantren (Al Amin) Hudatul Muna ini akan lebih kreatif dan nanti ke depannya santri alumni-alumni pondok pesantren akan lebih mandiri dan mampu mengamalkan ilmu dari pondok pesantren yang mereka pondoki supaya santri pondok pesantren ini makin mendunia," tutup Alwy.

Gus Fuad (32), Owner AHD Project sekaligus Pengasuh Ponpes Putri Al Amin Hudatul Muna mengaku aksi positif seperti inilah yang perlu digenjot demi mendorong minat, bakat, dan keterampilan para santri di Pondok Pesantren.

"Ya sangat mendukung artinya santri di era milenial itu harus bisa ngaji itu wajib tetapi diluar itu harus bisa masalah keterampilan apapun itu harus diolah dan di pondok ini sudah saya rintis tiga tahun lalu untuk pengolahan keterampilan sesuai skillnya masing-masing," ungkap Gus Fuad.

"Adanya dari GGN kemudian mendukung ini ya kami mendoakan apa yang menjadi hajat dikabulkan oleh Allah," imbuh dia. (RO/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat