Masyarakat Grogol Yogyakarta Rintis Agrowisata Tanaman Semangka
![Masyarakat Grogol Yogyakarta Rintis Agrowisata Tanaman Semangka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/7863b2d3e4d2eeea9fb5d529977a34ef.jpg)
Masyarakat yang tergabung dalam Grogol Flora Flori di Desa Grogol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis agrowisata tanaman semangka. Di taman seluas 1,1 hektare, para pengunjung diperkenankan untuk memetik semangkan untuk kemudian dibawa pulang.
"Semangka memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain bisa dijual di pasar, bisa juga dijadikan tempat wisata dengan menawarkan konsep petik sendiri bagi wisatawan yang datang," ujar pengelola Grogol Flora Flori Grogol Agus Setiawan, di Yogyakarta, Selasa (30/5).
Budi daya semangka sedianya merupakan hal baru bagi warga setempat. Dalam pengelolaannya, mereka dibantu pemerintah desa mulai dari pengadaan bibit, pupuk, hingga air yang diangkat dari sumur bor terdekat.
Baca juga: Agrowisata Lalangan di Sawan Buleleng Diminati Pelancong
Agus mengatakan semangka yang berada di taman bisa dibeli oleh masyarakat umum, dengan
harga mulai dari Rp6 ribu per kilogram untuk jenis Inul biji dan Rp7 ribu per kilogram untuk non-biji.
"Nanti pengunjung kami persilakan juga untuk menikmati buah semangka yang sudah kami potong," tuturnya.
Baca juga: Rest Area Gunung Mas Puncak Ditargetkan Beroperasi Juni 2023
Ke depan konsep tersebut akan dikembangkan lebih besar dan diharapkan bisa diterapkan di daerah lain di Yogyakarta.
"kami harap ini bisa membantu ekonomi warga sekaligus mengurangi kemiskinan di Grogol ini," sambung Agus.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengapresiasi inisiatif warga yang berhasil melakukan budi daya hortikultura jenis semangka. Ia senang masyarakat bisa mengoptimalkan tanah kas desa (TKD) untuk pemberdayaan.
Menurutnya, Grogol Flora Flori cukup menjanjikan karena lokasinya yang strategis. Konsepnya juga bisa menjadi wadah edukasi di sektor pertanian.
"Ini sangat menarik untuk generasi milenial agar mereka mau menjadi petani. Pengembangan agrowisata ini juga sangat bagus untuk percepatan pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," kata Heri. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Kelompok Aolia Lebaran Duluan Setelah Bicara dengan Allah, Ini Kata PBNU
Muncul Lagi di Gunung Kidul, Dinkes Yogyakarta Periksa Puluhan Warga Suspect Antraks
Konsorsium PTV DIY Selenggarakan FGD Penyusunan Peta Jalan Inovasi Pengembangan DIY
Atasi Stunting, Pemkab Gunungkidul Lakukan Intervensi
Program Desa Wisata Tepus, Yogyakarta, Dorong Ekonomi Warga
Sirkuit Nasional Voli Pantai Seri 1 Digelar di Pantai Gunung Kidul, DIY
Persoalan PPDB di Yogyakarta Terjadi di Berbagai Tingkatan Sekolah
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
Indonesia Hadapi Jepang di Perempat Final Kejuaraan Asia Junior
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Komunitas UGM Peduli Gagas Kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap