visitaaponce.com

Sudah Sepekan TPA Darupono Masih Mengeluarkan Asap dan Api

Sudah Sepekan TPA Darupono Masih Mengeluarkan Asap dan Api
Petugas mengaduk sampah dan menyiramkan air di TPA Darupono untuk menekan gas metana.(MGN/Wahyudi)

TEMPAT pembuangan akhir (TPA) sampah Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah, yang terbakar sejak tanggal 13 Juni 2023 masih mengeluarkan asap. Sekretaris Daerah (sekda) Kendal menurunkan alat besar untuk mengaduk sampah dan disempot dengan air untuk menghentikan asap. 

Sekda Kendal Sugiyono mengatakan selain dinas lingkungan hidup, penanganan kebakaran ini juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpolkar, dan PDAM. Keterlibatan banyak pihak itu, diharapkan Sugiyono mampu mempercepat pemadaman api.

Diketahui TPA Darupono sudah ditutup tiga tahun lalu. Cuaca panas ekstreem yang terjadi belakangan menimbulkan gas metana dari tumpukan sampah. 

Baca juga: Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Danone-Aqua Dukung Festival Peduli Sampah Nasional 2023  

Salah satu penanganannya, Sekda menurunkan alat berat untuk mengaduk tumpukan sampah, disertai siraman air. Cara itu diharapkan membuat air tersebar ke dalam gunung sampah dan mengurai gas metana. 

Diperkirakan dua atau tiga hari lagi pengamanan selesai namun tidak menutup kemungkinan jika cuaca masih panas seperti ini akan muncul kembali. "Kita konsntrasi di sini, kalau kita sistematis seperti ini paling lambat 3 hari selesai," ujar Sugiyono.

Baca juga: Kebakaran Melanda Lapak Hewan Kurban di Cakung, 16 Ekor Kambing Mati

Sugiyono mengatakan disejumlah titik sudah dipasang cerobong untuk mengeluarkan uap panas sampah. Sayangnya Sugiyono mengaku ada sejumlah cerobong yang dicuri pemulung. 

Kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Kendal, Aris Irwanto mengungkapkan TPA Darupono sudah ditutup tiga tahun lalu dan dipasang cerobong udara untuk mengeluarkan gas metana. Aris mengungkapkan idealnya di kawasan tiga hektare itu dipasang cerobong setiap 5 meter kubik untuk mengeluarkan gas metana. 

"Setiap 5 meter kubik harus ada cerobong untuk menyalurkan emisi ada di bawah sampah, sehingga sirkulasi itu bisa membantu menghilangkan panas dalam sampah," ujarnya. 

Kepala dinas satpolkar Kabupaten Kendal Bambang Joko Pitono menghimbau masyarakat berhati-hati saat cuaca ekstrem panas. Pasalnya api sekecil apapun bila dalam kodisi panas dan tiupan angin akan membesar. 

"Himbau masyarakat Kendal berhati-hati terkait sumber api. Jangan sampai karena ketidak hati-hatian saat beraktivitas, sembrono membuang puntung, karena cuaca sangat berpotensi menimbulkan kebakaran," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan dalam bulan Juni ini ada empat kasus kebakaran,s ehingga diharapkan masyarakat lebih waspada. (Z-3)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat