Diversifikasi Tujuan Ekspor jadi Strategi di Tengah Konflik Geopolitik
![Diversifikasi Tujuan Ekspor jadi Strategi di Tengah Konflik Geopolitik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/e79a77b9ffea973de89f006bcfb9d259.jpg)
KONFLIK geopolitik global serta proteksionisme perdagangan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor secara umum lantaran terjadi kenaikan biaya logistik di jalur konflik. Diversifikasi pasar ekspor ke lebih banyak negara dijadikan strategi pengusaha makanan dan minuman untuk memitigasi risiko bisnis.
Direktur Utama PT Maxindo Karya Anugerah Tbk, Sarkoro Handajani menyampaikan, konflik geopolitik global tentunya berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor. Namun dirinya optimistis, ekspor makanan ringan oleh perseroan akan berjalan sesuai target.
“Kita buat strategi dengan melakukan diversifikasi pasar ekspor ke lebih banyak negara guna memitigasi risiko dan mengeksplorasi lebih dalam pasar domestik, Tanah Air,” ungkap Sarkoro di Jakarta, (7/5).
Baca juga : Produksi dan Ekspor Sawit Februari Turun Dibanding Januari
Selain itu, Sarkoro mengatakan, pelaku bisnis makanan ringan juga harus meningkatkan kehandalan integrasi rantai pasok, meningkatkan efisiensi biaya produksi dan logistik, serta menjalin kemitraan dari negara-negara yang tidak terpengaruh langsung oleh konflik geopolitik.
Secara khusus, eksplorasi pasar domestik akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar general, modern trade, dan e-commerce.
“Bersamaan dengan groundbreaking pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kenal, kami telah memulai diversifikasi tujuan ekspor baru ke negara-negara Timur Tengah (Middle East) seperti Yordania, Palestina dan Saudi Arabia,” kata dia.
Baca juga : Jalan Panjang Menuju Kesuksesan Cartenz Cocoa
Adapun, sejak 1977 fokus mengembangkan bisnis makanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian, PT Maxindo telah melakukan expor ke 30 negara.
Peningkatan Kapasitas Produksi
Untuk pasar domestik, kata Sarkoro, pihaknya berupaya meningkatkan total kapasitas produksi perseroan dengan membuka pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kendal. Pabrik baru ini, mampu menyumbang penambahan produksi sebesar 470 ton per bulan.
“Kini ini perseroan punya kemampuan produksi secara total mencapai 800 ton per bulan untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor,” jelas dia.
Baca juga : Produsen Camilan Indonesia Tays Resmi Luncurkan Produk di Jepang
Pabrik baru milik PT Maxindo Karya Anugerah ini, dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektar di Kawasan Industrial Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ke-3 yang dibangun perseroan tersebut diproyeksikan untuk meningkatkan kapasitas produksi seiring meningkatnya permintaan pasar dalam negeri maupun ekspor.
Selain menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor, pembangunan pabrik juga diproyeksikan bagipengembangan produk-produk baru yang dihadirkan produsenmakanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian tersebut.
“Kehadiran pabrik ke-3 ini merupakan kesempatan terbaik bagi perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis, baik dalam kapasitas produksi maupun varian produk baru yang dihasilkan. Hal ini seiring dengan kinerja perusahaan akhir-akhir ini semakin membaik,” ujar Sarkoro.
Baca juga : Produk Snack dari Tays Bakers asal Indonesia Masuk ke Pasar Jepang
Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi pembangunan pabrik bukan tanpa alasan. Selain strategis, mudah diakses, infrastruktur serta ketersediaan tenaga kerja juga terbilang memadai dan cukup besar. Alasan lain, pengelola kawasan umumnya menyediakan berbagai program khusus yang memudahkan pelaku industri dan eksportir dalam melakukan pengembangan investasi.
Rencana pembangunan pabrik akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, menyelesaikan konstruksi pada area seluas1.6 hektar yang diproyeksikan rampung setahun ke depan, yakni Mei 2025. Pada tahap berikutnya, akan dibangun sisa area daritotal 3,5 hektar lahan yang dimiliki.
Sebagai perusahaan yang telah lama berspesialisasi pada pengolahan bahan baku umbi-umbian tropis seperti singkong, ubi jalar, dan talas menjadi berbagai makanan ringan, PT Maxindo bertekad terus berinovasi dalam pengembangan produknya.
“Ke depan, tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat mengembangkan berbagai produk pada lini yang berbedaserta lebih inovatif,” imbuhnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Peningkatan Kapasitas Produksi
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Pengamat : Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas
RDP Komisi VII: Ternyata, Hanya Produksi Migas Pertamina yang Meningkat
Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
Mentan Lepas Ekspor Jagung 50 Ribu Ton ke Filipina
Dorong Kesejahteraan Petani, Bibit Kentang UPLAND Project Ditanam di Garut
RDKB OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2024
Prabowo Diminta Siapkan Langkah Strategis demi Wujudkan Legacy Fundamental
Airlangga Hartarto: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Realistis
Stabilitas Transisi Kekuasaan Kunci Penting Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap