visitaaponce.com

Prabowo Diminta Siapkan Langkah Strategis demi Wujudkan Legacy Fundamental

Prabowo Diminta Siapkan Langkah Strategis demi Wujudkan Legacy Fundamental
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.(AFP/ADEK BERRY )

PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto diminta menyiapkan langkah strategis agar legacy fundamental-nya dalam 100 hari pertama menggantikan Presiden Jokowi dapat terwujud dengan baik.

Menurut pemerhati intelijen dan keamanan nasional serta Direktur Eksekutif Lembaga Kajian INSS (Intelligent and National Security Studies) Stepi Anriani, Prabowo perlu mempersiapkan Road Map Transformasi Digital dan Rencana Aksi Strategis (RAS) sampai tahun 2045.

"RAS Transformasi Digital ini penting bagi percepatan Pembangunan Infrastruktur Internet, Kabel Serat Optik dan memastikan kehadiran BTS di setiap wilayah terpencil. Terwujudnya percepatan dalam transformasi digital menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan industri pariwisata di berbagai daerah," kata Stepi dalam keterangannya, Senin (20/5).

Baca juga : Kapolda Lampung Tegas tidak Boleh Ada Aksi Premanisme

Negara-negara berkembang, lanjut dia, yang kemudian terus bertumbuh menjadi negara maju membutuhkan aksesibilitas, infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkannya.

Hal selanjutnya yang juga harus dipersiapkan ialah Defence white Paper (Buku Putih pertahanan) dan Penguatan regulasi terkait. Buku putih pertahanan dapat diiringi Road Map maupun Blue Print mengenai berbagai jenis ancaman dan skenario mengatasinya.

Linimasa strategis menghadapi berbagai ancaman juga penting di analisis melalui lingkungan strategis maupun kondisi geopolitik saat ini. Defence White Paper 2025-2045 akan menjadi pondasi awal dalam merumuskan segala kebijakan strategis baik untuk pertahanan maupun kebijakan lainnya.

Baca juga : Airlangga Hartarto: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Realistis

Pendekatan yang digunakan tidak saja mengedepankan ancaman jangka pendek yang sudah jelas atau “Threats Based Planning” melainkan juga dengan “Capacity Based Planning”. Ancaman terhadap keamanan nasional saat ini sudah berada dalam fase “multifaceted threats” dengan bentuk yang tidak bisa diprediksi dan langsung diselesaikan. 

Pendekatan sistemik dengan skala yang berbeda akan sangat dibutuhkan pemerintahan di berbagai negara untuk menghadapi ancaman yang saling berkaitan. Seperti bagaimana “Gibridnaya Voyna” dalam Perang Rusia Ukraina, Dinamika Laut China Selatan, Eskalasi Konflik di Papua, Konflik di Timur tengah dan turunnya aksi terorisme yang juga perlu diantisipasi kedepan. 

"Berbagai persiapan dalam transformasi digital dan penguatan pertahanan dalam keamanan nasional perlu menjadi perhatian utama pemerintah kedepan, hal ini membutuhkan tata kelola yang baik agar terciptanya legacy fundamental maupun fondasi filosofis yang mendasarinya, sehingga bangkit menuju Indonesia Emas 2045 menjadi lebih terukur. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat