visitaaponce.com

Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Ekonomi Indonesia Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.(AFP/KENT NISHIMURA)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menyebut bahwa situasi geopolitik di dunia sampai saat ini masih menunjukkan tren yang belum baik.

"Geopolitik perang Ukraina belum selesai, sementara kita lihat di Timur Tengah Hamas-Israel, ditambah lagi pertempuran Iran dan Israel," kata Airlangga di Jakarta pada Sabtu (11/5).

Di sisi lain, sambung dia, kondisi pertumbuhan ekonomi di Eropa pun masih rendah ditambah dengan pergerakan ekstrem kanan di Eropa yang mulai bangkit.

Baca juga : Konflik Iran-Israel Berdampak Minor pada Perdagangan Internasional Indonesia

"Prancis sebentar lagi pemilu kemungkinan juga kanan, Jerman juga ekonominya tidak baik-baik saja, ini yang harus kita waspadai," terangnya.

Dari sektor indeks manufaktur, sambung dia, Indonesia masih bersda di level ekspansi ditengah melambatnya aktivitas manufaktur global.

"PMI manufaktur Indonesia masih diatas 52,9, artinya kita masih lebih baik dari negara Tiongkok (51,4) maupun Malaysia (49,0)," ungkap Airlangga.

Baca juga : Airlangga Tegaskan Fundamental Ekonomi Indonesia Cukup Kuat Meredam Dampak Potensi Eskalasi Konflik di Kawasan Timur Tengah

Airlangga juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2024 berada di angka 5,11 persen dan angka ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yakni yang hanya di angka 5,03 persen.

"5,11 persen relatif tertinggi karena pertama kita ada lebaran kedua kita ada pemilu (pemilihan umum). Jadi biar bagaimanapun pemilu meningkatkan konsumsi domestik," imbuhnya.

Selain itu, hasil pertumbuhan ekonomi dari segi ketenagakerjaan meningkatkan jumlah penduduk yang bertambah sebanyak 3,5 juta orang menjadi 142,18 juta orang. Sementara jumlah pengangguran berkurang hampir 800 ribu orang dibandingkan dengan 2023 menjadi 7,2 juta orang dan pekerja formal berada di angka 40,8 persen lebih tinggi daripada Februari 2023.

Sedangkan menurut wilayah, pulau Jawa masih menjadi kontributor tertinggi pertumbuhan perekonomian dengan angka 57,70 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk pulau Kalimantan, Maluku dan Papua ditopang dari pertambangan dan juga hilirisasi terutama dari smelter dan yang lainnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat