visitaaponce.com

Gendhing Jawa Sambut Kaisar Jepang di Balai Teknik Sabo Sleman

Gendhing Jawa Sambut Kaisar Jepang di Balai Teknik Sabo Sleman
Kaisar Jepang Naruhito (kiri) berpose bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X (tengah) dan GKR Hemas.(AFP/Devi Rahman)

KAISAR Jepang Naruhito, Rabu (21/6) sore, mengunjungi Balai Teknik Sabo yang berada di Sopalan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kehadiran Kaisar Naruhito ini disambut hangat Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono beserta jajaran Kementerian PUPR.
Dalam kunjungan ini, Kaisar Jepang mengenakan baju warna putih dan tidak  didampingi Permaisuri Masako.

Tiba di halaman Balai Teknik Sabo, Kaisar kemudian didampingi Menteri PUPR masuk ke area kantor Balai Teknik Sabo dan disambut dengan gendhing Jawa dan tarian tradisional Jawa. Di dalam bangunan tersebut, Kaisar menyaksikan Laboratorium Hidraulika.

Baca juga : Indonesia Jadi Kunjungan Luar Negeri Perdana Kaisar Naruhito

Kepada Kaisar Naruhito memiliki ketertarikan pada water resources, dan tentang keairan, Basuki menjelaskan banyak hal termasuk sejarah  keberadaan Balai Teknik Sabo.

"Ketertarikan Kaisar Jepang pada air terlihat saat mereka bertemu di dua event yang berbeda pertama di High-Level Experts and Leaders Panel on Water Disaster (HELP) dan World Water Forum," kata Basuki kepada wartawan usai mendampingi Kaisar Jepang.

Baca juga : Kaisar Jepang akan Kunjungi Tempat Bersejarah dan Makan Malam di Keraton

Menurut Basuki, Kaisar selalu hadir dalam acara yang terkait dengan pengelolaan air. Karena itu dalam kunjungannya di Indonesia, Kaisar ingin melihat Sabo.

Basuki kemudian menjelaskan, keberadaan Sabo di Indonesia berawal dari kerja sama tahun 1958 dalam rangka Colombo Plan.
Menurut Menteri pada saat itu namanya Vertical Sabo Training Center.

"Tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga negara-negara selatan. India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Thailand, Papua Nugini, dan Malaysia. Mereka di-training di sini tentang Sabo, di belakang ada asrama juga," kata dia.

Dalam kunjungan ini, Kaisar Naruhito ingin melanjutkan kerja sama Sabo Dam dengan Indonesia.

"Kerja sama ini sebenarnya telah berakhir pada 2021 dan Kaisar ingin melanjutkan kerjasaman tersebut," katanya.

Apalagi antara Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan yakni sama-sama memiliki banyak gunung api. Jika di Indonesia terdapat 129 gunung api, di Jepang memiliki 111 gunung api.

Sabo lanjut Menteri Basuki digunakan untuk pengendalian lahar, seperti Sabo Dam yang sudah dibangun di Gunung Merapi dan Semeru. Ia memerinci untuk Gunung Merapi dari rencana induk (master plan) memerlukan 367 dam sabo, saat ini yang sudah dibangun baru 277 dam sehingga masih memerlukan 90 dam di Merapi.

"Kita rumuskan lagi kerja samanya," imbuh dia. (AT/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat