visitaaponce.com

Kaisar Jepang akan Kunjungi Tempat Bersejarah dan Makan Malam di Keraton Yogyakarta

Kaisar Jepang akan Kunjungi Tempat Bersejarah dan Makan Malam di Keraton Yogyakarta
Kaisar Jepang Naruhito (kiri) didampingi Permaisuri Masako.(Antara)

Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito akan berkunjung ke DIY. Kaisar Naruhito rencananya juga akan dijamu makan malam oleh Sri Sultan di Keraton Yogyakarta.

Putri sulung Sri Sultan HBX, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menyampaikan, dalam jamuan makan malam tersebut Keraton Yogyakarta akan menampilkan beksan Lawung.

"Ya seperti biasa, kami menerima. Kami juga mempersembahkan tarian kemudian dinner, itu aja. Tariannya Lawung kalau nggak salah," papar GKR Mangkubumi, Selasa, (20/6).

Baca juga: RI Harap Ada Transfer Teknologi dari Jepang untuk Kembangkan Produksi Obat

Persiapannya pun telah dilakukan secara matang selama dua Minggu terakhir dengan berkolaborasi dengan tim dari Kaisar Jepang.

"Mudah-mudahan besok bisa lancar dan berjalan dengan baik," papar dia.

Ia menyampaikan, kunjungan ini sekaligus napak tilas karena kedua orang tua Kaisar Naruhito sebelumnya juga pernah berkunjung ke Keraton Yogyakarta pada 1991.

Baca juga: Pejabat Kaisar Jepang Takjub dengan Jamuan Makan Siang di Istana Bogor

Kunjungi Lokasi Bersejarah

Selain jamuan makan malam, Kaisar Jepang rencananya juga meninjau Sabo Dam, yang merupakan bangunan pengendali aliran debris atau lahar Gunung Merapi yang dibangun melintang pada alur sungai.

"Sabo Dam yang dibangun di aliran sungai di lereng Gunung Merapi mengadopsi teknologi Jepang," terang Sri Sultan dalam siaran pers dari Humas Pemda DIY, Selasa (20/6).

Sabo Dam sangat penting untuk mencegah lava, sehingga tertahan dan tidak mengalir ke arah kota. Sabo Dam seperti tanggul, cek dam dan konsolidasi dam telah dibangun di kawasan Gunung Merapi.

Sri Sultan juga menyampaikan, peninggalan Jepang yang menjadi daya tarik lain adalah Selokan Mataram yang mulai beroperasi 1944. Selokan Mataram adalah kanal irigasi yang menghubungkan Kali Progo dan Sungai Opak. Kanal irigasi ini merupakan jaringan saluran induk Mataram yang dulu bernama Kanal Yoshiro.

"Bagi saya, Selokan Mataram tidak hanya sekadar peninggalan lama tapi historinya. Sampai saat ini saluran itu tetap bermanfaat untuk masyarakat dan direhab dengan lebih baik. Saluran irigasi ini membantu pertanian masyarakat," papar Sri Sultan.

Selain itu, DIY dan Kyoto sudah tercatat memiliki hubungan diplomatik, sister province, sejak tahun 1985. Hubungan baik ini buka hanya antarpemerintah saja, melainkan dibidang yang lain, seperti seni, olahraga, pengiriman delegasi pendidikan, kolaborasi produk-produk batik, tenunan, dan lain-lain.

Kerjasama ini membawa manfaat bagi masing-masing untuk menghargai dan memahami kultur yang berbeda.

Sri Sultan menjelaskan, pertemuan dirinya dengan Kaisar Naruhito ini bukan pertemuan pertama. Sebelum dinobatkan menjadi kaisar, ia pernah berkunjung ke DIY, ke perkebunan murbei. Saat itu, Naruhito meninjau aktivitas memintal sutra emas. Pada 2022, Kaisar Naruhito juga sempat berada di

Indonesia untuk memberikan penghargaan Bintang Tanda Jasa The Order of Rising Sun, Gold and Silver Star kepada Sri Sultan.

"Kalau pendapat saya, hubungan Jepang dan Indonesia saling menguntungkan selama in. Sudah lebih dari 50 tahun kerjasama dilakukan sejak masa orde baru," kata dia.

Pertemuan nanti diharapkan bisa membuka dialog yang memudahkan untuk bersepakat membangun kerjasama. "Siapapun pemimpinnya, apabila pondasi kerjasama kuat, maka kerjasama tetap bisa dilanjutkan," kata Sri Sultan.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat