visitaaponce.com

Sekolah Gajah Tahura Saree jadi Tujuan Wisata Favorit Keluarga di Aceh

Sekolah Gajah Tahura Saree jadi Tujuan Wisata Favorit Keluarga di Aceh
Liburan Semester Akhir, Anak dan Remaja Aceh Ramai Berwisata KeSekolah Gajah di Saree.(MI/Amir MR)

LIBURAN semester akhir sekolah sungguh berarti dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh orang tua untuk menghiburkan anak-anaknya. Di Provinsi Aceh misalnya, selama liburan akhir tahun ajaran sekolah banyak keluarga behttps://visitaaponce.com/tag/aceh-besarrkunjung ke lokasi Sekolah Gajah di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Mereka datang dari berbagai daerah, diantaranya adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen.

Pengamatan Media Indonesia pada Rabu, (5/7), para wisatawan lokal yang sebagian besar anak dan remaja usia sekolah itu, bukan sekadar ingin menyaksikan atraksi gajah jinak di pusat pelatihan gajah setempat. Mereka juga ingin menunggang diatas punggung hewan berbelalai itu mengelilingi lapangan dan pinggiran hutan Tahura.

"Ingin anak-anak mengenal gajah secara langsung dan lebih dekat. Musim liburan sekolah bertepatan Hari Raya Idul Adha seperti sekarang waktu tepat berwisata ke sekolah pusat pelatihan gajah Saree" kata Ikhwan, seorang pengunjung asal Jeunieb, Kabupaten Bireuen yang memboyong dua putara dan satu putri bersama istrinya.

Baca juga: Sweet Lab jadi Pilihan Tempat Menghabiskan Liburan Sekolah

Ghina Zuhaira, pencinta lingkungan Hidup dan satwa dilindungi, kepada Media Indonesia mengungkapkan, berbagai kelompok binatang liar terutama hewan dilindungi perlu diperkenalkan kepada anak dan remaja. Hal itu penting untuk mengenyampingkan opini negatif yang selama ini terkesan seolah-olah hewan liar itu sangat buas atau suka menyerang dan mengganggu manusia.

Padahal itu sama sekali tidak benar, hanya mengundang ketakutan serta kewaspadaan berlebihan yang tidak perlu disikapi serius. Setiap makhluk hidup itu memiliki fungsi dan bermanfaat satu sama lain.

"Dalam siklus kehidupan semua diciptakan Allah berbeda fungsi dan saling membutuhkan. Kalau sekarang sering konflik antara hewan liar dengan manusia, mungkin karena habitat binatang buas itu terganggu atau menyalahgunakan fungsi sehingga populasinya terancam" tutur Ghina yang juga Mahasiswi Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK).

Baca juga: Liburan Sekolah Penting untuk Tingkatkan Perkembangan Anak

Dikatakan Ghina, dengan memperkenalkan lebih mendalam hewan liar dilindungi undang-undang kepada anak dan generasi muda, berarti mengajari perlindungan serta mewarisi rasa tanggung jawab keberlangsungan populasi makhluk hidup.

"Semua perlu menyadari bahwa gajah itu bukan untuk diambil gadingnya, harimau tidak untuk diambil taringnya, buaya tidak boleh ditangkap untuk dijual kulitnya dan haram memburu orangutan lalu memakan dagingnya" tambah Ghina.

Nilai Sejarah

Sementara itu, sejarawan Muhammad Adli Abdullah mengatakan, mengisi musim liburan sekolah dengan berwisata sekaligus memperkenalkan pusat latihan gajah di Saree itu suatu hal positif. Pasalnya, keberadaan gajah memiliki sejarah panjang di Aceh.

Hewan bertubuh besar dan berbelalai itu cukup dikenal sebagai fasilitas transportasi pada zaman kesultanan Iskandar Muda sekitar abad ke-VI M. Tak ubah seperti mobil sekarang, gajah akrab digunakan oleh Sultan Iskandar Muda untuk mengunjungi daerah-daerah kekuasaannya.

"Pada zaman penjajahan kolonial sekitar abad 18 dan 19 Masehi, gajah dipakai untuk mengangkut barang dan bahan pokok dan logistik lainnya ke pedalaman Aceh seperti Tangse dan Geumpang Geumpang di Pidie" jelas Adli yang juga Dosen Universitas Syiah Kuala Aceh.

(Z-9)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat