visitaaponce.com

Habitat Rusak Kawanan Beruang Madu Muncul di Permukiman

Habitat Rusak Kawanan Beruang Madu Muncul di Permukiman
Upaya penangkapan beruang madu oleh petugas BKSDA bersama aparat keamanan dan warga desa di Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin.(MI/Denny Susanto.)

WARGA sejumlah desa di Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, dihebohkan dengan keberadaan kawanan beruang madu (Helarctos malayanus) yang turun muncul di permukiman warga. Rusaknya habitat beruang madu di kawasan hutan Pegunungan Meratus diduga menjadi penyebab.

"Kita telah menerima laporan tentang konflik satwa beruang madu yang memasuki permukiman warga di kabupaten. Kasus ini sudah kita tangani. Bersama masyarakat desa, Polsek, dan Babinsa, kita berhasil mengamankan seekor beruang dengan perangkap," ungkap Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Mahruz Aryadi, Selasa (11/7).

Saat ini beruang yang berhasil ditangkap tersebut diamankan di kandang transit Kota Banjarbaru dan dalam pengamatan dokter hewan. "Jika kondisinya sehat, akan segera dilepasliarkan di kawasan atau habitat ketersediaan pakannya cukup dan jauh dari permukiman warga di kawasan pegunungan Meratus," ujarnya.

Baca juga: KLHK Lepasliarkan Dua Ekor Beruang Madu di Area PT MRU

Tim BKSDA bersama aparat keamanan dan warga desa masih berusaha menangkap kawanan beruang madu lain. "Tim kembali memasang perangkap untuk menangkap beruang madu. Kita juga terus menyosialisasikan kepada warga desa agar tidak membunuh beruang madu tersebut," ujarnya.

Mahruz mengakui kasus kawanan beruang madu yang memasuki permukiman warga di Desa Teluk Haur dan Desa Batalas, Kecamatan Candi Laras, diduga disebabkan rusaknya kawasan hutan yang menjadi habitat hewan itu. Aktivitas perambahan maupun alih fungsi hutan hingga karhutla mengganggu ketersediaan pakan, seperti madu hutan dan buah-buahan. Beruang madu merupakan satwa liar dilindungi di kawasan hutan Pegunungan Meratus yang keberadaannya terus terancam akibat kerusakan habitatnya.

Baca juga: Gubernur Kalsel Buka Kemah Bela Negara 2023

Kepala Resort Banua Anam BKSDA Kalsel, Suhendra Wijaya, mengatakan diperkirakan masih ada dua beruang madu yang masih berkeliaran dan membuat warga desa khawatir terhadap keselamatan mereka. Pihak BKSDA telah memasang perangkap untuk menangkap beruang madu tersebut.

Berdasarkan penuturan warga desa, beruang madu telah menyerang ternak unggas dan buah-buahan milik warga desa. Kepala Desa Teluk Haur, Kurnain, mengatakan untuk mengusir beruang madu, warga desa membuat bunyi-bunyian atau suara keras. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat