visitaaponce.com

Siswa Baru di 28 SDN Kabupaten Kendal Kurang dari 10

Siswa Baru di 28 SDN Kabupaten Kendal Kurang dari 10
Fatahillah Muhammad Rizky saat belajar bersama guru.(MGN/Iswahyudi.)

SEJUMLAH sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kekurangan siswa di tahun ajaran baru ini. Ada 28 sekolah dasar yang menerima siswa baru kelas satu di bawah 10 anak. Bahkan ada satu sekolah yang berada di tengah permukiman, hanya mendapatkan satu siswa.

Di ruang kelas 1 di SDN 3 Weleri, Kendal, hanya ada dua tempat duduk. Namun hanya satu siswa yang mengikuti pelajaran di hari kedua tahun ajaran baru 2023-2024. Siswa kelas 1 di SDN 3 Weleri memang satu orang. Namun demikian, siswa dan guru tetap semangat melaksanakan proses belajar mengajar.

Meski seorang diri tidak ada teman dalam satu kelasnya, Fatahillah Muhammad Rizky tetap semangat belajar. Layaknya les privat, guru memberikan pembelajaran dengan maksimal mengingat hanya satu siswa yang diterima sekolah ini.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di Kendal Tewaskan 4 Pengendara Sepeda Motor

Fatahillah sendiri mengaku tidak mempermasalahkan belajar seorang diri di kelas yang cukup besar. Dengan tekun, ia mendengarkan guru memberikan pelajaran membaca dan menulis.

Kepala SDN 3 Weleri, Hary Sucipto, mengatakan jumlah siswa keseluruhan di sekolah ini ada 32 anak. Ini terdiri dari kelas 1 hanya 1 anak, kelas 2 ada 3 anak, kelas 3 ada 4 anak, kelas 4 ada sekitar 5 anak, kelas 5 ada 3 anak, serta kelas 6 ada 9 anak.

Baca juga: Sudah Sepekan TPA Darupono Masih Mengeluarkan Asap dan Api

Ia menambahkan, pihaknya sudah berusaha maksimal mendapatkan siswa di tahun ajaran 2023-2024. Panitia pendaftaran siswa baru juga sudah dibentuk. Namun sampai terakhir pendaftaran hanya ada satu anak saja yang mendaftar di SDN 3 Weleri.

Diakui juga, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan meski dengan jumlah siswa yang minim. Hary berharap dinas terkait bisa memberikan pendampingan, agar bisa mencari solusi sehingga proses belajar tetap berjalan.

Hal yang sama juga terjadi di SDN Truko Kecamatan Gemuh. Siswa kelas satu di sana hanya ada empat anak. Menurut seorang guru, faktor lokasi sekolah yang berbatasan dengan jalan raya pantura menjadi penyebab minimnya jumlah siswa.

Tidak hanya itu, populasi penduduk, terutama anak usia sekolah dasar, di sekitar sekolah juga minim. Pasangan muda banyak yang merantau, bahkan bekerja di luar negeri. "Sementara anak-anak yang berada di seberang jalan memilih sekolah lain untuk menghindari risiko kecelakaan," ujar Siti Nurhidayati, guru SDN Truko.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Sulardi, mengatakan ada 28 sekolah pada tahun ajaran baru ini menerima sedikit siswa. Fenomena sekolah terpadu dan pondok pesantren menjadi faktor banyak anak yang memilih sekolah terpadu atau memondokkan anaknya di pesantren.

Pihak Disdikbud Kendal belum mewacanakan penggabungan sekolah. Pasalnya jika dilakukan regrouping, pihaknya khawatir akses anak-anak akan kesulitan. Namun demikian ini menjadi bagian dari evaluasi, agar tahun depan bisa jumlah siswa lebih banyak lagi. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat