visitaaponce.com

Program Bapak Asuh Berperan Turunkan Tengkes di Simalungun

Program Bapak Asuh Berperan Turunkan Tengkes di Simalungun
Rembuk Penanganan Stunting di Simalungun(MI/Apul Iskandar)

PERMASALAHAN stunting merupakan salah satu faktor yang menghambat pembangunan di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Oleh karena itu Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholam Sinaga mengajak semua pihak bersama -sama untuk menurunkan angka stunting.

“Saya juga sangat mengapresiasi bagi Aparatur Sipil Negara, masyarakat, kelompok dan elemen yang lainnya telah bekerjasama dalam penurunan stunting di Kabupaten Simalungun,” kata Radiapoh saat rembuk stunting dan rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pematang Raya, Simalungun, Sumatra Utara, Rabu (26/7).

Baca juga : Jawa Tengah Terus Tekan Angka Stunting

Radiapoh mengungkapkan, sudah pernah menjadi bapak asuh selama 3 bulan dalam penanganan stunting. Dengan seperti itu ungkap dia sudah memberikan sesuatu kepada masyarakat demi penurunan stunting.

“Dampak dari stunting ini sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Jadi inilah PR  kita bersama untuk capaian penurunan stunting di Kabupaten Simalungun," ujarnya.

Baca juga : Prevalensi Stunting masih Tinggi, Program Lingkungan Mapan Dirilis

Untuk itu dia meminta keseriusan dan keberlanjutan terkait bapak asuh ini untuk membantu masyarakat Kabupaten Simalungun.

“Kalau secara medis ini harus berjalan selama 90 hari. Jadi mari kita
serius dalam hal ini, semua demi generasi penerus bangsa kita,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga dalam kesempatan itu menegaskan agar rembuk stunting ini jangan hanya diomongan saja dan dirapat saja akan tetapi harus dilaksanakan.

"Saya mau ini jangan hanya di sini, akan tetapi apa yang dibicarakan di dalam rembuk stunting ini dilaksanakan demi pencapaian penurunan stunting di Kabupaten Simalungun," tandasnya.

Ratnawati juga mengingatkan agar dinas terkait, kepala desa dan kecamatan agar mengaktifkan kembali Dasawisma dan kelompok lainnya, karena dari situungkap dia akan diketahui apakah stunting itu sudah benar-benar turun di Kabupaten Simalungun.

Disampaikannya, TP PKK Kabupaten Simalungun selalu turun langsung ke lapangan dan mengajak seluruh TP PKK tingkat Nagori, Kecamatan dan Kabupaten untuk agar benar-benar turun ke lapangan untuk melihat langsung masyarakat, agar capaian penurunan stunting itu dapat tercapai di Kabupaten Simalungun.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendataan Penduduk dan Keluarga Berencana Gimbrot Sinaga, menyampaikan di rembuk stunting  akan di lakukan penandatanganan komitmen bahwa bapak asuh akan bersungguh-sungguh dalam membantu masyarakat yang stunting.

“Sampai saat ini kita telah mencapai 17,4% dan dengan adanya kegiatan ini dan komitmen dari bapak asuh kita yakin capaian penurunan stunting tahun 2024 di kabupaten Simalungun akan mencapai 14 % sesuai dengan target dari pemerintah pusat," harapnya.

Di kesempatan itu, perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Munawar Ibrahim mengatakan bahwa, dalam beberapa tahun ini berkat kerjasama dan komitmen penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara telah turun drastis.

"Kalau kita memang komitmen dan mengikuti arahan dan menjalankan perintah dari Bupati Simalungun saya yakin capaian penurunan stunting di Kabupaten Simalungun akan turun mencapai 14 %. Mari kita rapatkan barisan agar Simalungun dapat melahirkan generasi-generasi yang hebat," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat